Indonesia Negara Agraris, koq masih import beras. Kenapa ya ?

Karena hampir semua lahan diperuntukkan : ruko, villa, rumah mewah, mall, hotel, dll.

Pemerintah sama sekali tidak memperhatikan sektor ini.

banyak hal mengapa hal itu bisa terjadi. Pertama lahan pertanian yang ada sekarang terutama di pulau Jawa bukan bertambah melainkan semakin berkurang karena alih fungsi, sementara pertumbuhan penduduk tinggi. Kedua di luar pulau jawa yang memiliki lahan luas, perkembangan lebih ke arah perkebunan yang menghasilkan keuntungan ekonomi lebih tinggi seperti sawit dan karet. Yang kedua negara kita belum bisa menemukan dan menggunakan teknologi yang bisa meningkatkan hasil pertanian secara revolusioner. Ketiga sikap mental bahwa makanan pokok adalah beras atau nasi. padahal tidak demikian, negara kita gagal dalam program diversifikasi. jenis bahan lain seperti sagu, singkong, gandum, ubi dan lain-lain di daerah tertentu bahkan menjadi bahan makanan pokok.

karena dalam distribusinya masih ada gangguan dan masalah yang menyebabkan suatu daerah kekurangan beras dan akhirnya akan mengimpor dari negara lain

Itulah bodok'* negara kita.

Beras di negara kita bnyak n cukup utk seluruh rakyat indonesia.

Cumaa beras yg ada di indonesiaa di ekspor keluar n nanti indonesia import lg dari luar utk indonesia.

Jdi kta'a biar elit gtu mkn beras dari luar, padahal beras produk dlm negeri sendiri cm lebel'a jha yg luaar.

Itu jwbn'a

Banyak petani gulung tikar karena harga pupuk dan benih yang melambung, kebutuhan sekolah anak, dll. Sehingga petani menanami sawahnya dengan tanaman palawija atau sayuran yang biaya produksinya lebih murah.banyak juga petani yang memilih menjual sawahnya demi kebutuhan.

Semua itu krn sistem negara kita yang kapitalistik.migas yg sangat berkaitan dengan pupuk dikuasai swasta asing sehingga harga migas naik karena nafsu mereka,perusahaan pupuk juga dikuasai swasta, subsidi pupuk juga terus dikurangi.akibatnya petani menjerit.

karena pertumbuhan jumlah penduduk tidak seimbang dng pertambahan luas lahan yang diperuntukkan untuk sawah.

Alhasil beras yng dihasilkan hanya segitu2 sja sedangkan bnyak rakyat yang membuthkan beras, dan jumlah ini terus bertambah.

Ya otomatis pemerintah harus mengimpor beras...

Karena para petani umumnya bodoh sehingga tidak mampu mengelola sawahnya dengan baik, ditambah lagi faktor cuaca ekstrim akhir2 ini yang menyebabkan banyak padi gagal panen. Selain itu, luas lahan sawah makin tergerus dengan adanya pembangunan permukiman, jalan tol & pabrik industri, sehingga padi hasil panen makin berkurang. Sementara permintaan akan beras semakin meningkat dari tahun ke tahun & tidak mampu dicukupi kebutuhan beras lokal. Akibatnya pemerintah harus impor beras dari negara lain untuk memenuhi tingginya permintaan beras dari penduduk Indonesia yang jumlahnya semakin bertambah. Ditambah lagi, SDM penduduk Indonesia masih rendah sehingga belum mampu mengoptimalkan lahan pertanian secara maksimal.

Karena minimnya edukasi kepada petani untuk meningkatkan hasil padi, dan pembiaran lahan persawahan digunakan untuk perumahan. Mayoritas rakyat indonesia adalah petani, kalau pertanian maju, petaninya makmur, ada yg iri bos. Makanya pembiaran petani miskin sampai 7 turunan. Trus import deh, benarkah produksi beras lokal tidak cukup? Orang primitive badui di Jawa Barat bisa swasembada beras. Hohohoho...

orientasi n ketidak mampuan pemerintah mensupport pembudidayaan pangan dalam negeri menyebabkan langkah tsb yg diambil..

langkah tersebut jg membuktikan semakin mengukuhkan pemasungan terhadap budidaya pangan dalam negeri..

itu menurut gw ^_^

Karena eh karenaaa