Kalo jaman Soeharto, orang seperti Ahmad Rifai S itu diapain yah?

Bagian mana dari pertanyaan saya yang tidak logis & tidak sesuai dengan fakta?

Kenapa anda sekalian takut jika seseorang mengungkapkan fakta yang sebenarnya yg sesungguhnya bertolak belakang dengan apa yg dianut & diyakininya.

tentang gereja ditutup selama ramadan maksudnya karena di gereja sering kalian menghina2 umat muslim & kalian sering mengadakan misa KKR yg membuat umat muslim yg ingin penyakit lamanya sembuh jadi murtad sementara.

kalau di gereja Nabi Muhammad SAW tidak dilecehkan & ajaran islam tidak diejek-ejek maka saya tentu tidak akan menjadi seperti sekarang marahnya. buktinya hampir tiap minggu Nabi & Agama dizholimi oleh pendeta-pendeta kalian

Saya sering mengamati kalian. Saya pernah meninggalkan Flash USB 2Giga yg bisa merekam MP3 di sebuah ruang serbaguna yg besoknya akan dipakai gereja. dan walhasil isi dari rekaman tsb si pendeta menghina2 umat muslim, bagaimana dengan ini?

siapa bilang kalian tidak melakukan syiar, buktinya banyak sekali acara kristen di RCTI, SCTV, & TVRI yang menyiarkan khotbah pendeta & pendetanya menyuruh menelpon jika ingin sembuh (yang orang bule) apakah ini bukan bagian dari pemurtadan karena lebih banyak umat muslim yg menonton ketimbang orang kristen

Mungkin udah dibunuh secara diam-diam dan ga ada orang tau.

mas Icy_cool,

Yang pasti "lebih diperhatikan ' karena pada waktu itu yang namanya harmonisasi beragama dijamin. Hal yg tidak dapat dilupakan adalah merebaknya si Petrus alias Penembak Misterius (he..he..he). Tidak heran mengapa yang namanya Abu Bakar Baasyir sempat hengkang ke negeri jiran yg walaupun kemudian diusir dan kembali lagi ke Indonesia.

Ahmad rifai itu bagusnya digebukin rame-rame, biar dia kapok.

yang jelas ..,dia sudah berhasil membuat anda anda semua memperhatikan dia..,dia berhasil membuat orang jengkel kepadanya...,(kalau jamannya soeharto, paling dikarungin trus lemparin ke jurang)

Nggak diapa2in. Jaman Soeharto belum ada internet, dan waktu itu orang2nya jauh lebih berbudaya (plus ketakutan).

ahmad, nggak usah kuatir, gue tau yang mana yang lo asli yang mana yang bukan, udah gue tandain, eventhough nothing different.

ya ga diapa-apain lah

dia kan cuma orang biasa. mana ada yang kenal dia, kecuali yang di yahoo answers.

Karena udah mulai memprovokator, paling dikirimin Detasemen 88 ke kediamannya...

kalau saya melihat komentar2 diatas menunjukkan jati diri orang indonesia, yang gak berguna diributkan jadinya menghabiskan energi seharusnya kalau ada yang rada2 menghina gak usah ditanggapi nantinya akan hilang sendiri.

Rasanya pendapat aa_riadi1979 ada benarnya.

contohnya temen nonmuslim pernah menanyakan (padahal sebenarnya menghina yg pada akhirnya menjadi tempat curahan ejekan yang ditujukan ke Islam) berisi hinaan pd nabi Muhammad, hinaan pada ajaran Islam dll

jadi menurut gw, nih cuma saran bang.. pertanyaanya harusnya "Orang seperti Ahmad Rifai dan Lena enaknya diapain yah?"

itu lebih adil. karna omongnya lena juga kelewat batas.

ya gak di apa-apain

la wong pas jaman soeharto di belem punya computer