Mengapa manusia berkata bahwa ia tidak sempurna?

FenfeN yang baik.

Manusia mengatakan bahwa ia tidak sempurna karena ia memiliki nafsu dan akal. Nafsu itu yang membuat manusia menginginkan sesuatu yang lebih, dan akal yang menuntun manusia untuk memperbaiki sesuatu itu. Saat ia berhasil, ia bahagia, senang. Namun saat ia tidak berhasil, kekecewaan ataupun penyesalan memenuhi akal dan nafsunya. Jadilah ia berkata : " ******" "Kurang ajar" "Mungkin belum jodohnya, belum saatnya" "Oh, segalanya sudah ada yang mengatur" "Mungkin karena kita hanya manusia, memiliki kekurangan" Dll ...

Dan tentu saja, sebagian dari kita mengutuk diri kita sendiri dengan mengatakan kita tidak sempurna. Padahal, segala sesuatunya dapat kita ubah dengan usaha dan doa.

Kita makhluk sempurna, FeNfeN. Kita memiliki akal dan nafsu dan kedua hal itu, bila mampu mengaflikasikannya kedalam hal demi memperbaiki segalanya, kita akan mendapatkan apa yang kita harapkan. Percayalah.

Salam

edy171940%yahoo.co.id

yoi,.......sama kayak yg diatas saya

Tuhan mengatakan bahwa manusia ialah MAKHLUK YANG PALING SEMPURNA

tetapi kita berkata kita tidak sempurna,

Hal ini dapat dianalogikan sebagai

Pesawat ialah benda paling cepat, tetapi pesawat A bukanlah yang tercepat.

Jadi, sebagai manusia kita belum sempurna sebagai manusia seutuhnya.

Terimakasih

yang paling sempurna,berarti manusia hanyalah ciptaan yang paling sempurna dibanding ciptaanNya yang lain,jadi

mnusia itu sendiri hanya mendekati sempurna.karena yang sempurna hanyalah satu, Tuhan YME.

tentu saja.....manusia memang paling sempurna dibanding ciptaan Tuhan yg lain,...tetapi ia tetap tak se sempurna yg menciptakan. rasa takabur yg dimiliki manusia sekaligus membawa manusia pd tingkat kesadaran bhw ia tak sempurna, yi apabila mengalami kegagalan kala mencoba memakai ilmu yg cuma menjadi hak YANG MAHA KUASA....

# Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan tentang keesaan yang sempurna bagi Tuhan seru sekalian alam, keyakinan yang tidak semata-mata sebagai suatu konsep teologis, tetapi falsafah hidup dan kehidupan umat manusia.

# Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni bahwa umat manusia merupakan suatu umat yang seharusnya dapat bekerja sama dalam pengabdian kepada Allah dan pelaksanaan tugas kekhalifahan.

# Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antar suku atau bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan akhirat, natural dan supranatural, kesatuan ilmu, iman, dan rasio, kesatuan kebenaran, kesatuan kepribadian manusia, kesatuan kemerdekaan dan determinisme, kesatuan sosial, politik dan ekonomi, dan kesemuanya berada di bawah satu keesaan, yaitu Keesaan Allah Swt.

# Untuk mengajak manusia berpikir dan bekerja sama dalam bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan.

# Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit, dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia atas manusia, dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan juga agama.

# Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih sayang, dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok kehidupan masyarakat manusia

# Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan falsafah kolektif komunisme, menciptakan ummatan wasathan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.

# Untuk menekankan peranan ilmu dan teknologi, guna menciptakan satu peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia, dengan panduan dan paduan Nur Ilahi

TUHAN memang menciptakan manusia pertama Adam dan Hawa sempurna.

Bebas dari dosa.

Tapi mereka (Adam dan Hawa) tidak mau menaati perintah dan larangan TUHAN sehingga jatuh kedalam dosa dan menjadi tidak sempurna.

Otomatis keturunannya menjadi juga tidak sempurna.

Bukan salah TUHAN tapi salah manusia sendiri sehingga menjadi tidak sempurna.

Sebab manusia diciptakan TUHAN dengan tubuh , jiwa dan roh untuk mengenal TUHAN.(sempurna)

Manusia sekarang memang lahir sempurna , tidak cacat , ada tubuh , ada jiwa tapi tidak punya roh.

Itulah yang dinamakan tidak sempurna.

Karena sudah tercemar dari dosa hingga roh manusia mati.

Jadi kalau dilihat dari mata jasmani maka manusia "sempurna".

Kalau dengan mata rohani maka manusia tidak sempurna.

Sebab untuk dapat mengenal TUHAN dengan benar diperlukan roh manusia , bukan tubuh dan jiwa.

Jadi jangan heran kalau ada manusia yang tubuh dan jiwanya sehat (orang "baik" dalam kelakuan hidupnya) tapi tidak mengenal TUHAN bahkan ada yang tidak percaya adanya TUHAN.

Kejadian

2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Pada saat Adam dan Hawa memakan buah pohon pengetahuan maka roh pengenalan mereka akan TUHAN menjadi mati dan digantikan oleh akal dan logika pengetahuan mereka dalam mengenal TUHAN sehingga tubuh dan jiwa manusia juga akhirnya ikut mati.

Siapa yang bilang manusia itu suci sejak dari dari kandungan dan terlahir tanpa dosa?

Bacalah Mazmur Daud.

Mazmur Raja Daud.

51:5 (51-7) Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Semoga Tuhan memberkati.

Allah emg nyebutin klo mnusia itu makluk plg mulia,,cz cma mnusia aj yg tercipta dg akal,,,spanjang yg ak tw,,gag ada kok makhluk yg sempurna....bCz ksempurnaan itu cuma milik Allah semata.....makna dr mulia n sempurna itu kn juga beda,,,

qt gag pernah ngrasa smpurna karena pada dasarnya qt sadar kalo masih banyak kekurangan yg ada dlm diri qt...masih begitu banyak hal2 yg gag bisa kita kerjakan...

bukan begitu??

karena ada banyak hal" dm Qta menyadari ketidaksempurnaan Qta..

Qta gag bs ,melakukan sgala sesuatu dgn smpurna..

"kesempurnaan hanya milik Tuhan"

makhluk sempurna di mata Tuhan adalah manusia yang bisa menjalankan amanatNYA.

Selama masih merasa banyak melakukan sesuatu di luar garis yang sudah ditetapkan Tuhan maka belumlah menjadi manusia yang sempurna.

Bertanya saja pada diri sendiri, selama hidup yang dilalui ini sudahkah penuhi segala perintah dan laranganNYA.

Yang tahu jawabannya adalah diri sendiri.