Yahoo Answers is shutting down on May 4th, 2021 (Eastern Time) and beginning April 20th, 2021 (Eastern Time) the Yahoo Answers website will be in read-only mode. There will be no changes to other Yahoo properties or services, or your Yahoo account. You can find more information about the Yahoo Answers shutdown and how to download your data on this help page.

Apa yang akan dilakukan Tuhan Maha Kuasa?

gara-gara pertanyaan the spirit of onta arabia, aku jadi kepikiran pertanyaan ini. tapi hal yang menarik adalah bahwa gak akan mungkin ada jawaban yang "benar" dari pertanyaan ini. cuma kita jadi bisa ngeliat betapa bijak pemikiran kita sebagai seorang manusia.

aku seorang atheist. intinya aku gak mau mempercayai "tuhan" apalagi agama termasuk keberadaan surga dan neraka. buat semua orang yang berpikiran terbuka akan mengetahui kalo tujuan pertanyaan ini bukan untuk menghina siapapun, malah anggaplah aku sebagai orang tersesat yang sedang mencari pencerahan, siapa tau aku malah bisa jadi "bertobat" atau apapun itu istilahnya.

ini dia.

Aku orang biasa, aku melakukan kesalahan orang biasa, aku melakukan kebaikan orang biasa.

Aku ngomong kotor kalo lagi kesel, ada saatnya aku ngebantah omongan orang tua, aku pernah bolos kuliah, aku mengkonsumsi pornografi.... Aku punya kesalahan

Aku bersih dari rokok dan narkotika, aku suka ngeliat orang tertawa dan bahagia karena itu aku suka kalo aku bisa ngebantu orang lain, aku ikut organisasi kemanusiaan, aku sangat menghormati hak orang lain dan sangat toleran walaupun ketika orang lain melakukan sesuatu yang bukan haknya.... Aku juga punya kebaikan.

yah aku manusia lah. pertanyaannya.

Sebagai Tuhan yang maha kuasa, yang maha bijak, yang maha tahu, maha penyayang, yang sempurna segala sesuatunya (setidaknya itu yang dikatakan orang), apakah semua kebaikan dan keburukanku akan dinilai secara berbeda dengan mereka yang punya agama.

jika saya rela mati demi orang yang saya kasihi tetapi saya atheist, apakah "berkah" yang saya dapatkan sama besar/banyaknya jika saya mati demi orang yang saya cintai sebagai orang kristen, muslim, atau lainnya?

Mungkinkah kaya misalnya ketika saya mati nanti, Tuhan dengan segala pengetahuan dan kebijaksanaanya berpikir "Hmm... anak ini baik... dia telah MELAKUKAN BERBAGAI KEBAJIKAN DALAM KEHIDUPAN, YANG DIAJARKAN OLEH SEMUA AGAMA-AGAMAKU, YANG NOTABENE JUGA -tentunya- ADALAH AJARANKU. tapi anehnya dia menolak untuk mempercayai Aku dan ajaran agama-agamaku dengan alasan dia sendiri.

Apakah Tuhan akan..

1) "dia baik sih. tapi dia memilih untuk tidak menjadi umatku, jadi karena status dia itu, hmm mungkin akan kumasukan dalam waitinglist surga -walaupun dia sendiri gak percaya keberadaan surga neraka-. karena bagaimanapun dia anak yang baik, dan aku setidaknya menghargai itu.

atau

2) "langsung ke neraka. karena meskipun dia mati karena mengorbankan diri untuk berbakti kepada orang tua, dia telah memutuskan untuk TIDAK menjadi umatku. dan karena status atheist itu, dia harus dibakar api neraka. lagian dia juga gak percaya akan surga. jadi buat apa ditolong.

atau

3) you know what, aku adalah Tuhan yang maha kuasa dan maha bijak jadi tentunya anak ini akan masuk surga, dia baik, yah dia pernah nakal, tapi siapa sih yang ngga, itulah kenapa mereka namanya manusia. kalau mereka sempurna mereka akan berada disini bersamaku. Dia mengamalkan kebaikan dalam ajaranku, dia berbakti pada orang tuanya, yah pokoknya dia telah melakukan KEBAIKAN YANG CUKUP untuk dimasukan ke dalam surga. -dia bahkan tidak percaya adanya surga- walaupun memang anehnya dia menolak untuk mempercayaiku dan agama-agamaku. Jadi tentunya aku sebagai Tuhan yang maha kuasa dan maha bijak akan merasa malu kalau aku tidak memberikan surga yang memang pantas dia dapatkan cuma karena dia tidak mempercayai keberadaanku. Anak ini melakukan kebaikan yang cukup karena itu dia akan masuk surga... sesimpel itu. Orang-orang lain berbuat baik karena mereka mempercayaiku, ajaran agama-agamaku, dan karena ingin masuk surga. anak ini berbuat baik, bukan karena kepercayaannya kepadaku atau ajaran agama-agamaku dan tentunya bukan karena ingin masuk surga. apakah aku harus menilai kebaikannya dengan cara yang berbeda? tentu tidak. Aku akan malu sebagai tuhan yang maha bijak kalau aku melakukan itu.

---

wah selesai juga. silahkan kasih pendapat kalian. seperti yang aku bilang aku orang yang berpikiran terbuka, terbuka juga bahkan untuk orang yang berpikiran tertutup.

Update:

come on, buat para peminat jawab terutama buat yang stidaknya udah level 2. tunjukin dong kalo setidaknya ngejawabnya pake otak. karena kalo jawabannya pendek pendek terus gak da isinya, keliatan dong dapet poinnya bukan karena pinter.

Update 2:

keep 'em rolling.

@Shiroma: thanks, dengan jalan pikiran yang kaya gitu kau akan jadi tuhan yang baik.

@jesus boy: hahaha, menarik ya bagaimana kamu menganggap aku lg dalam kebimbangan. pdhl malah aku ngerasa kalian yang gak bisa ngejelasin keyakinan kalian sendiri lah yang lagi bimbang. thx anyway,

Update 3:

@semuanya: WOW. seperti yang diduga. kebanyakan semua orang justru tidak menjelaskan bagian yang paling penting dari entry mereka.

@ Taris: ayo dong, itulah intinya. kalo km percaya bahwa skenario yang mungkin itu lebih dari 3 itu, jelasin dong kemungkinan yang lain. kalo ada pertanyaan yang menurutmu sia-sia jelasin dong kenapa. kenapa? kenapa? kenapa? kalo semua argumentasinya segampang itu. semua orang bisa jadi pemuka agama.

ayo buktikan kepada dunia kalo iman orang indonesia bukan iman buta (blind faith)

aku tau kalo kalian semua tau bahwa kita semua gak tau jawaban pastinya apa. itulah gunanya entry ini. kalo kalian pikir aku salah, aku gak butuh kalian bilang kalo aku salah, tapi kalian harus jelaskan KENAPA aku salah.

kalo kalian menganggap pemikiranku terlalu "cetek/dangkal" ya kalo gitu mohon "turunkanlah" pemikiran kalian (ini nyindir loh) yang sebegitu "surgawi"nya dan jelaskan ke aku. gampang toh.

Update 4:

this is fun. inputnya menarik semua.

@Indra. jawabanmu sangat dimengerti. kamu 100% benar. memangcukup banget melakukan ajaran agama seperti yang kamu gambarkan. tapi masalahnya aku bukanlah orang yang melakukan sesuatu CUMA karena itu mudah atau sederhana. tapi aku harus mengerti KENAPA aku melakukan sesuatu.

@aloha: nice input. kamu percaya nggak, kalo aku sudah mempertimbangkan dan memperhitungkan semua hal yang ditulis dan yang akan ditulis oleh semua orang disini termasuk tentang konsep "si penggerak awal" dari semua ceramah dari berbagai agama. jadi kesimpulan logisnya cuma 2.

aku yang memang lebih banyak berpikir dari kalian semua. atau sebaliknya aku yang sangat dangkal.

tapi anehnya semua orang termasuk disini gak ada yang menunjukan pemikiran yang bisa mematahkan pemikiranku, selaen nasihat-nasihat religius yang juga dengan gampang bisa aku berikan kepada kalian semua sebagai seorang atheist. thx for the answer

26 Answers

Rating
  • Go Ku
    Lv 6
    1 decade ago
    Favorite Answer

    kalau jawabanku simple aja sih,

    secara logika sih milih no 3,

    tapi karena aku nggak yakin 100 % apakah dalam hidup ini

    aku akan bener2 memahami siapa TUHANKU

    dan apa yang dimaksud dengan KEBIJAKSANAAN TUHAN?

    (kecuali kalo beruntung hehehe)

    Aku cukup melakukan hal-hal yang aku anggap

    BAIK (berdasarkan hati nurani), dan tidak melakukan kejahatan terhadap sesama umat manusia..........................

    udah itu aja, biar sisanya TUHAN yang mengatur,

    pemahamanku yang terbatas belum mampu

    untuk menilai apa sejatinya kebijaksanaan TUHAN............

    nikmati aja hidupmu dengan melakukan KEBAIKAN ..............

  • Anonymous
    1 decade ago

    he ... he ... he ....

    pertanyaan yang sangat bagus ....

    (sayang diajukan oleh orang yang mengaku atheis, sehingga jadi "MENTAH")

    Saya tidak akan menjawab pertanyaan Anda, sebab Anda tidak berhak mempertanyakan sesuatu yang tidak ada. (Anda Atheis khan?)

    Tapi ada beberapa poin menarik dari posting Anda yang mungkin dapat mendorong Anda dan saya untuk menjadi lebih bijak.

    1. BAIK dan BURUK (saya sengaja tidak pakai istilah PAHALA dan DOSA)

    Bagaimana pandangan Anda tentang MENGEMBALIKAN TAS SEORANG TERORIS YANG TERTINGGAL (YANG BERISI BOM) KEPADA PEMILIKNYA ?

    Secara umum , mengembalikan barang yang tercecer kepada pemiliknya adalah sebuah kebaikan. Namun disisi lain, mencegah terjadinya terorisme (dengan tidak mengembalikan tas berisi bom itu) adalah kebaikan pula. Standar apa yang akan Anda gunakan sebagai seorang Atheist berkaitan dengan hal itu? (Dan berkaitan dengan pertanyaan Anda, apakah Anda berhak 'memaksa' TUHAN untuk 'menempatkan Anda' dengan menggunakan standar yang Anda inginkan?)

    2. SEBAB dan AKIBAT (saya sengaja tidak pakai istilah ASAL dan TUJUAN)

    Dalam konteks Atheist, kebaikan akan senantiasa berakibat kebaikan pula. Mengacu pada contoh kasus di atas, 'kebaikan Anda' mengembalikan tas berisi bom kepada si pemillik (sang teroris) akan berakibat keburukan pada orang-orang yang akan jadi korban bom itu. Sementara di sisi yang lain, 'kebaikan Anda' tidak mengembaikan tas berisi bom itu akan berakibat keburukan bagi si pemilik tas (sang teroris) yang mungkin sekali ... akan berupa HUKUMAN MATI pada teroris itu. So, kebaikan apapun yang Anda pilih, tetap akan berakibat keburukan. (Dan berkaitan dengan pertanyaan Anda, bagaimana TUHAN akan memutuskan tempat Anda? Apakah dengan mempertimbangkan kebaikan Anda atau dengan mempertimbangkan keburukan yang terjadi akibat kebaikan Anda?)

    3. HARAPAN dan KENYATAAN (saya sengaja tidak pakai istilah QADHA dan QADAR)

    Sebagai seorang Atheist, tentu Anda akan mengatakan bahwa harapan anda akan menjadi kenyataan sesuai dengan usaha Anda. Persoalannya, sejauh mana Anda (dan usaha Anda) dapat memprediksi dan mengendalikan pergerakan (kehendak) semua asumsi dan variable yang menyertai proses perwujudan harapan Anda? (Dan berkaitan dengan pertanyaan Anda, apakah Anda akan mengabaikan Variabel Tuhan juga, yang dalam hal "penempatan posisi Anda di Surga atau Neraka' adalah satu-satunya variable?)

    Demikian, semoga jawaban ini cukup panjang untuk kategori user level 3

    he ... he ... he ...

    (anyway ..... saya angkat topi untuk pemikiran Anda)

  • 1 decade ago

    Saya bisa simpulkan, kamu ingin tahu MENGAPA HARUS BERAGAMA? gitu kan?

    Ehmm.. gini. Menurut saya...

    Agama itu di tingkat DASAR... hanya untuk mereka yang benar2 buta akan bagaimana cara berprilaku baik.. serta mencegah orang berbuat jahat.

    Dan di tingkatan yang lebih DALAM.. membantu manusia menemukan hal2 berikut ini:

    1. SIAPA DIRINYA..

    2. SIAPA TUHANNYA..

    3. APA TUJUAN HIDUPNYA.

    4. BAGAIMANA CARA MENCAPAI KEBAHAGIAAN SEJATI

    Note: tidak semua agama mengajarkan keempat2nya.. ada yang berfokus pada pencapaian no 1, 3 dan 4 saja. Ada juga yang semuanya tercakup.

    Ehm.. sebenarnya bukan agamanya ya.. agama itu hanya sebuah jalan.. dan petunjuk.. clue.. kita yang harus mengikutinya untuk bisa mendapatkan kebenarannya. Kalau agama hanya sebatas KTP saja, maka tidak ada bedanya kebaikan yang dilakukan oleh seorang beragama, maupun atheis. Tetapi ketika agama dijalankan hingga ke kedalaman.. kamu akan menemukan sesuatu yang sangat berarti. Agama memang sangat dangkal dan "konyol" di tahap dasar.. tetapi sangat luar biasa di tingkat kedalaman. Dan ditingkat kedalaman ini.. semua agama tidak ada perbedaan sama sekali dan di tingkat ini.. agama sudah TIDAK DIPERLUKAN LAGI.. karena tujuan sudah dicapai.

    Nah.. cerita kamu itu pada dasarnya hanya berada di tataran dasar.. yakni berbuat baik dan menghindari kejahatan. Semata2 supaya bisa masuk surga.

    Nah karena masih di tingkat ini.. maka jawaban untuk pertanyaan kamu adalah :

    NGAK ADA BEDANYA kebaikan atheis maupun orang agamis.. karena sama2 belum dapat intinya. Jadi pertanyaan kamu itu hanyalah kulit luar belaka. Belum menyentuh kesejatian/inti agama.

    Nah.. tapi ingat.. agama bisa berperan lebih jauh dari itu.. tentunya jika dijalani hingga tingkat kedalaman dan sampai menemukan mata air kebenaran yang suci... yang berasal dari Tuhan/Kebenaran Sejati... disini kebaikan pun bagaikan kulit saja.. kita akan mendapatkan sesuatu yang sulit didapatkan tanpa petunjuk agama. (walaupun masih mungkin juga sih, cuman lebih sulit)

    yakni KEBENARAN DAN KEBAHAGIAAN SEJATI yang abadi..

    Saran saya: pelajari dan amalkan agama dengan mendalam.. jangan sekedar studi agama dan kitab suci.. karena akan konyol sekali bagaikan kitab dongeng. Amalkan ajarannya.. dan kalo beruntung.. bertemu guru2 yang sejati yang akan membukakan rahasia agama yang sebenarnya. Ga ada cerita dongeng yang konyol lagi.

    Demikian, semoga menjawab pertanyaan kamu..

    :)

    Salam Damai..

  • Anonymous
    7 years ago

    "Woooiii,.. Kafir,.. Pade Insyaf kalian semua",.!

    إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

    “Sesungguhnya agama (yang haq dan diridhoi) disisi Allah adalah Islam.” (QS Ali Imran: 19)

    وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

    “Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima dan ia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali Imran: 85)

  • How do you think about the answers? You can sign in to vote the answer.
  • 1 decade ago

    buset dah..

    panjang sekali...

    haha...

    :P

    Tuhan Yang Maha Kuasa....

    entah apa yang engkau lakukan pasti ada akibatnya..

    karena kita masih berada dalam hukum sebab akibat...

    apa yang engkau tabur itu lah yang engkau tuai...

    simple, rite ??

    :)

    Tuhan tidak memberikan hukuman..

    apalagi cemburuan...

    wakaka....

    Tuhan juga tidak pernah memberikan cobaan, membeda2kan manusia, dan sebagainya...

    semua adalah muridNya...

    tidak mungkin lah Ia juga membuat para umatNya bingung dengan adanya berbagai keyakinan yang ada ini...

    bila memang iya, Tuhan macam apakah itu ??

    haha..

    katanya kan Maha Kuasa...

    :P

    yang bener adalah para umatnya membuat dirinya bingung sendiri dan mengatakan yang lainnya sesat...

    padahal sesat mengatakan yang lainnya sesat...

    wakaka...

    ya ya..

    bagus sekali dan senang sekali mendengar anda banyak bertindak kemanusiaan..

    itu sangat lah mulia...

    :)

    entah neraka atau surga...

    yang terpenting kita sudah mengetahui tindakan yang terbaik dan terpositif..

    maka lakukan lah hal itu...

    :)

    ajaran Tuhan yaitu adalah kasih...

    agama kasih..

    maka bertindak lah kasih...

    just that...

    :)

    bagi mreka yang belum kasih dapat kah mereka mengatakan bahwa mereka adalah christian, muslim, buddhiest, n dll ???

    hehe...

    entah panggilan kita apa..

    entah atheist, orang kristen dan sebagainya..

    itu hanya lah sebutan saja..

    dan sebutan2 yg dibuat oleh manusia...

    jgn terikat dengan sebutan...

    tetapi terikat kepadaNya...

    yaitu kepada kekuatan yang paling besar...

    yaitu kasih...

    :)

    cari lah Tuhan itu...

    yang tidak tinggal di kuil2 buatan manusia...

    yang tidak dipanggil2 dengan ritual..

    yg dapat diajak berkomunikasi tanpa dengan mantra2 atau doa2..

    yg tidak perlu dengan pujian2...

    yg tidak perlu pembelaan...

    dan sebagainya....

    :)

    Yg Tuhan perlu kan adalah kita kembali kepadaNya..

    dan itu lah tujuan para nabi dari jaman ke jaman datang trus dan terus menerus..

    yaitu untuk menunjukkan jalan ke rumah Bapa...

    mereka datang untuk membawa kita pulang...

    untuk mengajari bagaimana cara mendengarkan firman atau wahyu atau sabda...

    yg mana sudah ada bahkan sebelum bumi ini ada..

    hehe..

    maka dari itu...

    cari lah Tuhan itu...

    cari lah sabda itu..

    yg tidak dapat dilihat dengan mata kepalada kita...

    tidak dapat didengar oleh telinga kita...

    yang tidak berada di dunia sebab akibat...

    bila semua itu masih dapat kita lihat, kita raba, kita jelaskan dengan bahasa, kita dengar dengan alat indra kita maka itu bukannya lah yang sebenarnya...

    ok2 ??

    sekian...

    salam damai selalu !

  • Anonymous
    1 decade ago

    Sebaik apa manusia untuk harus masuk surga ?

    Merasa sudah cukup baik ya untuk "waiting list" disurga?

    (jangan takut , sebab saya dulu sama seperti anda dengan segala "kejahatan dan kebejadtan , juga dengan segala "kebaikan" saya atau perasaan saya sebagai orang yang cukup baik untuk "waiting list" surga)

    ada baiknya melihat dahulu orang ini danbandingkan dengan anda:

    http://www.motherteresa.com/layout.html

    (beliau akan selalu menganggap dirinya tidak layak untuk "waiting list" surga , kalau saja tidak TUHAN yang menebus dan menyucikannya).

    begini : kalau anda bertamu kerumah seorang raja yang berkuasa dan kaya raya ,rumahnya sangat bersih, bisakah anda seenaknya masuk ke rumah raja itu dengan semau anda?

    ataukah harus mengikuti syarat2 yang ditetapkan olehnya.

    misal:

    harus daftar dulu , harus lepas sepatu, harus pakai pakaian yang sopan (celana panjang dan kemeja) , dsb dsb .

    kalau raja manusia saja begitu , apalagi Rajanya raja-raja semua manusia.

    dan Tuhan ingin penghuni istana surgaNya adalah manusia yang mempunyai karakter diriNYA , dan TUHAN memberi contoh dengan karakter Anak TUHAN yaitu Yesus.

    Yohanes

    14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

    14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa;

    Roma

    8:29. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

    8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

    Dan itu semua tidak akan bisa dilakukan manusia kalau manusia tidak mengakui Anak Tuhan dan mendapatkan Roh Tuhan untuk dapat berbuat baik.

    Jadi karakter manusia untuk dapat tinggal disurga adalah karakter Anak Tuhan yaitu Yesus Kristus.

    Tapi jangan takut , TUHAN selalu mencari dan memberi kesempatan pada manusia untuk berbalik kepadaNYA.

    Lukas

    15:11. Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.

    15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

    15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.

    15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.

    15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.

    15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.

    15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.

    15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,

    15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

    15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

    15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

    15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.

    15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.

    15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

    15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.

    15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.

    15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.

    15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.

    15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.

    15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacurr-pelacurr, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.

    15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.

    15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

    sekali lagi yang memberi kekuatan manusia untuk bisa menjadi "serupa" dengan karakter Anak Tuhan adalah TUHAN sendiri lewat bimbingan Firman dan Roh Tuhan.

    jadi saat nanti anda dihakimi dan diadili oleh Tuhan , maka perbuatan baik anda akan minus terpotong oleh perbuatan tidak baik anda.

    kalau surga adalah milik anda , atau anda tuan rumah surga tentunya untuk masuk surga bisa sesuai dengan syarat /standar apa yang ada pikirkan.

    nah karena surga adalah milik Tuhan dan Tuhan tuan rumahnya , maka syarat dan standarnya adalah harus sesuai dengan si pemilik / tuan rumah.

    dan itu bisa dibaca di kitab Taurat Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat,Bilangan .Ulangan).

    Imamat

    19:1. TUHAN berfirman kepada Musa:

    19:2 "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.

    19:3 Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu.

    lihat anda sudah melanggar syarat si empuya surga/ tuan rumah surga dengan membantah orang tua (syukur2 kalau membantahnya dengan sopan).

    dan tidak memperingati hari sabat Tuhan

    padahal masih banyak lagi (ratusan) peraturan2 dan syarat2 lain yang ada tertulis dari si pemilik surga.

    semoga TUHAN memberkati.

    Source(s): Alkitab dan pengalaman
  • 1 decade ago

    Karena aku selalu netral, dan Anda minta dijawab dengan otak....,

    Maka saya pun akan menjawab sebagai "manusia" (yang bukan Tuhan) dengan otak dan logika juga....

    Adil kan....?? :-p

    Kalau Anda tidak munafik, tentunya Anda sudah tentu yakin bahwa opsi pilihan Anda adalah yang no.3..., ya to...??

    Begitu pun saya, saya akan memberikan kebijaksanaan yang sama, yaitu opsi no.3 untuk Anda....

    Tapi ingat....., itu adalah kebijaksanaan dan penilaian saya sebagai manusia....

    Bukan saya sebagai Tuhan lhooo...., ingat itu baik2....!! Sudah....??

    Ok, saya lanjut.....

    Munculnya keyakinan akan adanya surga dan neraka itu kan karena adanya ajaran agama...

    Meyakini agama dan kemudian menganutnya, berarti sudah tentu meyakini akan adanya Tuhan....

    Meyakini Tuhan berarti semua yang menjadi dalil, perintah, keputusan, imbalan (pahala), hukuman pelanggaran, de el el-nya dari Tuhan pun sudah sewajarnya diyakini adanya oleh pemeluk agama...

    Jadi...kalau sekarang saya membaca kasus Anda sebagai saya yang "manusia" yang beragama dan ber-Tuhan....

    Sudah tentu jawaban saya adalah satu....SEMUA KEMBALI KEPADA KEBIJAKSANAAN TUHAN.....

    Karena sebagai umatnya saya harus yakin dan percaya...,

    bahwasanya sekecil apapun amal kebaikan akan diperhitungkan imbalan / pahalanya..., dan sekecil apapun pelanggaran sudah tentu akan diperhitungkan konsekuensi hukumannya....

    Justru yang menjadi saya merasa aneh pada Anda (karena Anda mengaku seorang Atheis)....

    Kalau dirunut tentang hubungan surga/neraka, agama, dan Tuhan seperti yang saya jelaskan di atas...

    Maka, sungguh menggelikan dan justru mengherankan...

    Lha wong keberadaan Tuhan saja kagak percaya....tapi kok ya sempet2-nya masih mikirin ngitung2 dosa / pahala....

    apakah iya seorang ATHEIS seperti Anda masih bisa percaya adanya surga / neraka...??

    Apa iya masih peduli dengan ngitung2 dosa / pahala...??

    Kan jadi lucu kan...?

    Kalau memang mau nyari pencerahan, dan supaya Anda bisa bener2 mendapatkan kebijaksanaan opsi yang no.3 itu langsung dari TUHAN (bukan hanya dari saya "manusia"), syaratnya ya....

    HARUS PERCAYA DAN YAKIN BAHWA TUHAN ITU ADA....dulu lah Maaaasss....!! :-D

    Baru deh bisa dibilang Anda "gak lucu" atau sudah layak dan sewajarnya ngitung2 pahala / dosa lagi...:-D

    Tks.

    Source(s): Surga di bawah telapak kaki ibu.... Mbok kamu wolak-walik kakinya mBok-mu sampe jungkir2.., yaaa gak bakal tampak tuh surganya....!! :-p Tapi kalau Anda yakin Tuhan itu ADA... Mbok gak usah pake capek mbolak-balik kakinya mBok-mu pun, surga itu akan tampak dengan sendirinya.... Yaitu di HATI mu..., ok..? I'm just independent...
  • Anonymous
    1 decade ago

    mas saya tidak akan berpikir bagamana Tuhan memperlakukan kita, karena saya bukan Tuhan

    ini yang saya Imani

    manuisa hidup harus seimbang,

    1. berbuat baik kepada sesama manusia dan lingkungannya

    2. berbuat baik kepada Tuhan

    anda sudah berbuat baik pada point 1. tapi belum pada point 2

    kenapa harus ada pont yg ke-2, karena kita mahluk ciptaan-NYA dan dengan poin yang ke-2 itulah hidup kita akan selamat di Akherat

    okelah anda tidak percaya sorga neraka atau kehidupan setelah mati.

    apa yg anda pikirkan setelah anda mati ?

    okelah anda tidak peraya kehidupan setelah mati, kalau semua menganut kepercayaan ini maka orang akan melakukan tindakan semaunya, orang akan berfikir untuk apa melakukan segala kebaikan segala kegiatan-kegiatan utk menyembah Tuhan toh setelah hidup ini sudah selesai, jadi bersenang-senang lah mumpung kita masih hidup.

    untuk point nomor 2 Tuhan tidak menuntut yang macem-macem, dalam agama saya Tuhan hanya meminta Sholat 5 waktu, hanya sebagian kecil dari waktu kita, 5 x 5 menit hanya 25 menit dari 24 jam.

    atau hanya 0.003% dari waktu hidup kita selebihnya silahkan melakukan yg lain, berapa umur anda katakanlah 30 tahun yg diminta oleh Tuhan hanya 38 hari dari hidup kita yg 30 tahun

    apakah itu memberatkan ?

    lalu anda menanyakan kebaikan anda selama ini, ya anda hanya melakukan kebaikan kepada sesama manusia, maka balasannya itulah yang anda dapat yaitu hanya dari manusia, bagaimana mungkin anda berharap sesuatu dari Tuhan sedangkan anda sama sekali tidak memberikan apa2 kepada Tuhan.

    kamu bener Tuhan memang Maha Adil Maha Kasih Maha Penyayang tapi apakah kasih sayang kita akan terbalas padahal kita sendiri tidak menyayangi dan mengasihi-NYA

    hanya 0.003% dari waktu hidup anda

    apakah itu memberatkan ?

    saya yakin kamu percaya Tuhan itu, ada cuma saja kamu enggan mengakuinya karena kamu akan merasa terkekang merasa akan diperbudak dengan ajaran-ajaran dan ritual-ritual yg menurut kamu tidak ada gunanya.

    Tuhan hanya minta menyisihkan 0.003% dari waktu hidup anda

    apakah itu memberatkan ?

    maaf kalau pernyataan saya ada yg menyinggung.

    tambahan :

    mas kalau ga yakin ada sorga ada neraka ga usah mikir sampe panjang gitu.

    kalau kamu mau nyoba percaya, nih kalau kamu sudah percaya, sorga kan yang punya Tuhan, dan Tuhan tidak akan mengijinkan siapapun untuk masuk sorga kalu orang tsb ga percaya sama Tuhan sebaik dan sehebat apapun hidupnya di dunia.

    imbalan yg dia peroleh hanya didapat di dunia (pangkat, jabatan, penghormatan, kasih sayang manusia, dll yg sifatnya duniawi)

    Source(s): saya muslim
  • 1 decade ago

    soal hakim-menghakimi itu urusan Tuhan bro.........

    manusia tidak berhak untuk mencampuri itu........

    manusia juga sangat terbatas kemampuannya untuk menyelidiki semua itu........

    kadang Tuhan melakukan sesuatu yg bertentangan dengan kemauan dan akal sehat manusia..........

    tapi percayalah itu semua adalh adil dan baik.......

    kamu akan merasakan keadilan dan kebaikan itu di kehidupan kamu yg selanjutnya...........

    %#$!^$%#$%$%!#$%!$@#

  • 1 decade ago

    parah juga ya dirimu.......

    sebenarnya itu semua kembali pada dirimu sendiri....

    tapi ak heran,,,, bahkan sangat heran...... mengapa manusia sngat memperhitungkan masalah phala, pahala dan pahala.................??????????

    jujur,,,,stiap tindakan yg kita lakukan itu,,,,bila kita terus memikirkan pahal,, maka g ada artinya sama sekali......

    karena itu ibarat,,,,, kita membantu orang dan kita mengharapkan imbalan darinya............

    pokoknya kmu jalani hidup ini sebaik mungkin aja........

    klo menurut kmu atheis itu benar,,,, jalani saja.......

    but alangkah baiknya klo kamu percaya akan Tuhan.....

    agama apapun irtu......

    karena agama bisa menuntun kita ke jalan yg benar dan bisa membuat kita lebih dewasa dalam segala hallll............

    misal d Y!ak masih banyak orang yg asal jawab tanpa memikirkan jawabannya dg akal sehat.....

    tapi jg sekedar agama KTP doank,,,,

    krna itu = mencobai sang pencipta alam semesta...............

    Thanks.............

    GBU 4eVeR..................

Still have questions? Get your answers by asking now.