Bisakah anda mengatasi emosi "pembalasan" ?

Ya biarkan saja. Semakin agama atau Tuhan saya dihina, saya semakin yakin dan percaya bahwa saya memiliki Tuhan yang luar biasa. Tuhan saya mengajarkan untuk tidak membalas, ya saya lakukan. Jika ada yang bertanya atau menghina isi dari salah satu Injil, kalau memang saya bisa menjelaskan dengan baik-baik maknanya, ya saya jelaskan. Jika saya sendiri kurang paham, ya lebih baik tidak menjawab. Maslah dia mau menghina atau tidak itu urusan mereka, kita jangan terpancing emosi. Kalau mau bermain logika, jika kita marah dengan ucapan mereka, lalu apa artinya ajaran Yesus dengan tidak boleh membalas? Apa bedanya kita dengan mereka?

Semoga bermanfaat

Mbak Kawan:

Bener tuh. Yesus kan memberi teladan:

21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

1 Petrus 2

YA SAYA JUGA SEDANG BELAJAR MEMPRAKTEKKAN AYAT INI BRO :

Lukas 6

6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

konflik kristen vs islam akan berhenti nanti bila kiamat...

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)