Apa maksud dari fungsi syariat islam dalam hubungan penerapan hukum positif?

Bila ada hukum horisontal pasti juga ada juga hukum vertikal yang mengatur hubungan hamba dengan kholiknya. Tidak demikian dengan hukum vertikal ini.

Hukum ini bisa dijalankan walaupun orang itu hidup sendiri tanpa masyarakat. Hal ini terkait dengan anggapan bahwa dia selalu diawasi oleh Tuhan.

Jadi dia merasa harus melakukan semua perintahnya walaupun tak ada sutu individu yang melihat ataupun mengawasi dia dalam melakukan suatu perbuatan yang melanggar norma hukum vertikal. Dan selama ini belum ada suatu hukum bangsa-bansa dunia yang mengakomodir kedua hukum ini. Walaupun negeri-negeri Arab yang deikenal sebagai lahirnya hukum Islam, Nasrani, dan Yahudi. Kedua hukum cenderung berdiri sendiri tanpa ada ikatan.

Tetapi ada suatu hukum yang mengakomodir keduanya, yaitu hukum islam atau yang lebih dikenal dengan syariah Islamiyah. Dalam islam diatur tentang hubungan antar manusia dengan manusia (habluminannas ) dan hukum antara manusia dengan Tuhan ( habluminallah ).

Aturan ini sangat bjelas manakala seorang individu melakukan kesalahan, maka hukuman yang diberikan disesuaikan dengan kesalahan yang dilakukan, apakah itu antar manusia ataupun dengan Tuhanya.

Tanggapan tentang peneraapan hukum islam ini sangat beragam dari berbagai masyarakat internasional dan masyarakat domestik. indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam juga cenderung menolak hukum ini.

hal ini berkaitan dengan dengung sekulerisme yang digaung-gaungkan sejak pemerintahan kolonial belanda yang membawa atmosfir hukum yang baru dari negeri eropa. Hukum yang dibawa oleh kolonial inilah yang sekarang lebih dikenal oleh bangsa kita daripada hukum adat yang sedikit banyak sudah mengalami sinkretisme antara hukum islam dengan hukum hindu maupun budha.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Indonesia merupakan lahan yang bagus untuk penerapan hukun islam, mengingat mayoritas penduduknya yang beragama islam. tapi hal ini tak serta merta memuluskan jalan untuk mengesahkan draft hukum islam yang ingin diterapkan oleh umat islam ortodok ataupun puritan.

Mayoritas masyarakat yang menolak beralasan bahwa mereka sudah nyaman dengan hukum, yang diterapkan di negara ini. Terutama masyarakat yang hidup di sebelah timur indonesia dan pulau bali yang beragama non muslim.

Walaupun kita tahu bahwa islam adalah hukum yang mengakomodir semua kepentingan bangsa. Kita tentu ingat dengan hukum islam yang diterapkan oleh Rasulullah di kota Madinah.

Islam sudah terbukti mampu mengatasi semua Problem yang ada dalam sebuah tatanan masyarakat yang majemuk. Kita juga tahu bahwa Islam itu agama yang plural dan mengakui pluralisme.

Pluralisme dalam hukum islam terbukti sudah mampu mengayomi banyak agama yang ada di kota madinah. Kita pasti tahu kalau kota tersebut terdiri dari umat Islam, Yahudi, dan Nasara. Mereka dapat hidup rukun dalam satu hukum yang berlaku saat itu.

Tapi kenapa kita masih takut dengan hukum islam.

Jangan jadi muslim munafik yang mengingkari segala ketetapan hukum yang telah ditetapkan Allah dalam Al-Quran dan ketetapan Rasul dalam Al-Hadits.

Kalau anda memang muslim sejati pasti anda mendukung kepentingan ini.

Jangan dicampurkan antara yang bathil dan yang baik.

qur;an dengan sederhana mengajarkan adanya 2 hukum bagi manusia yang berkaitan dengan HABLUM MINANNAAS dan HABLU MINALLAH yang HARUS SEIMBANG .... !!!! uraiannya ...? panjang broooo ..... !!!!! dan bukan disini tempatnya

http://bwi.or.id/index.php/ar/berita-mainmenu-109/...

Kenapa hukum positif banyak menimbulkan kasus hukum?Korupsi,pungli,mafia pajak,mafia hukum dan penyimpangan hukum sangat banyak. Apakah hukum positif cukup efektif?

Hukum positif ntu apa?

Emang ada hukum negatif ya?

Hehe

Hehehe

hablum minallah wa hablum minannas.