Yahoo Answers is shutting down on May 4th, 2021 (Eastern Time) and beginning April 20th, 2021 (Eastern Time) the Yahoo Answers website will be in read-only mode. There will be no changes to other Yahoo properties or services, or your Yahoo account. You can find more information about the Yahoo Answers shutdown and how to download your data on this help page.
Trending News
Antara Inshaa Allah atau InsyaAllah?
Yang benar yang mana sih?
9 Answers
- Bilal bin RabahLv 76 years agoFavorite Answer
“InsyaAllah”, atau “In Syaa Allah”, atau “In Shaa Allah” bacanya sama saja dan artinya juga sama saja, yaitu “bila Allah menghendaki”
bila إن شاء الله dibacanya “InsyaAllahu” (bila Allah menghendaki)
bila إنشاء الله dibacanya “Insyaullahi” (menciptakan Allah)
Kalau mau aman lebih baik menggunkan huruf arab sekalian.
- Anonymous6 years ago
Yang benar InsyaAllah,.. Jika Allah mengizinkan,...
- Anonymous6 years ago
Terserah mana yang baik aja
- Anonymous6 years ago
al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah
Inilah dunia sebagai tempat mihnah (ujian) dan cobaan. Dan sungguh Allah Subhanahu wata’ala telah menyifati jiwa manusia dalam al-Qur’an dengan tiga sifat:
1) al-Muthma’innah (jiwa yang tenang)
2) al-Ammaarah bi as-suu’ (jiwa yang suka menyuruh kepada perkara buruk)
3) al-Lawwaamah (jiwa yang suka mencela)
1) al-Muthma’innah (jiwa yang tenang)
Maka apabila jiwa merasa tentram kepada Allah Ta’ala, tenang dengan mengingat-Nya, dan bertaubat kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, dan menghibur diri dengan dekat kepada-Nya, maka itulah nafsu muthma’innah (jiwa yang tenang). Itulah jiwa yang dikatakan kepadanya tatkala wafat (meninggal dunia),
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ, ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً. فَادْخُلِي فِي عِبَادِي. وَادْخُلِي جَنَّتِي
“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (al-Fajr: 27-30)
Ketika menafsirkan firman Allah Ta’ala,
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّة
“Wahai jiwa yang tenang.” (al-Fajr: 27)
Berkata Ibnu Abbas Radhiallahu��anhu: “Wahai jiwa yang membenarkan.”
Qatadah berkata, “Ia adalah jiwa yang beriman, jiwanya tenang kepada apa-apa yang dijanjikan Allah Tabaroka wata’ala.”
al-Hasan berkata, “Jiwanya tenang dengan apa-apa yang difirmankan Allah Tabarakta wa ta’ala dan membenarkan dengan apa-apa yang difirmankan-Nya.”
Mujahid berkata, “Ia adalah jiwa yang kembali tunduk, ia adalah jiwa yang yakin bahwasanya Allah adalah Rabbnya, ia merasa tenang dengan perintah-Nya dan dengan mentaati-Nya, serta dia yakin akan perjumpaan dengan-Nya.” (ad-Durrul Mantsur, 8/513-514)
- How do you think about the answers? You can sign in to vote the answer.
- Anonymous6 years ago
Semuanya benar. Ini hanya perbedaan penulisan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
- 6 years ago
Setau saya InsyaAllah, tergantung kepercayaan masing2. tapi untuk lebih jelas secara sahih lebih baik tanyakan kepada orang2 yg lebih luas pengetahuan ttg agama islam.