Teman-teman, apa yang akan kalian lakukan seandainya kalian dalam posisi ini?

hai paoel sahabat terbaikku...

wah.. puisimu menikam ku sayang... hehehe..

seandainya aku di pihak lelaki....

sungguh teganya kau berperilaku

mengumbar rayu pintalkan derita

korbankan keluarga demi hawa nafsu

jeburkan diri di kubang neraka

mungkin salah tlah ku tatah

kekurangan aku guratkan

namun mohon heningkan sejenak

pikirnaklah nasib semata anak

aku bukan dewa raja

selalu diam walau jiwa meronta

namun karna anak ku telan onak

semoga aku masih berdiri tegak

jawaban sebagai istri :

oh maaf khilaf ku kini berjejal

menyeretku di jalan kian terjal

harta tlah buatku buta

nafsu bersatu dengan nista

kini sesal mencekikku sendiri

diammu terus menguliti hati

dewasa kau menatap derita

sabar kau menahan angkara

maaf oh maaf suamiku

ingin ku berpulang padamu lagi

besarkan anak sepenuh hati

pintu maafmu ku ketuk kembali

wah.. kok kayak opera ya..... ^_^

setidaknya puisi diatas mampu berikan jawab...

perselingkuhan itu didasarkan pada banyak aspek.. kita tak boleh memvonis satu pihak adalah salah...

itu saling terkait paoel...

seperti mana ada asap jika tak ada api...

mungkin istri salah... tapi kenapa sang suami kurang bisa membimbing....???? tentu ada hal2 lain yang tersirat atas masalah tersebut..

salam salut ku padamu sahabat baikku..........

>Aku melihat , kemarahan , kekecewaan dan ketidak berdayaan .

>Disisi yang lain aku melihat, keliaran nafsu, pelecehan terhadap sebuah kesepakatan , tapi aku juga memaknai adanya ketidak puasan terhadap keadaan yang berakhir pada kekalahan dan ketidak berdayaan .

>Dalam konteks keluarga , Hirarki harus dipertahankan.

Dia bukan sekedar sebutan , tapi dia harus menjadi sumber keteladanan . Ya .... dia adalah Ayah , Suami yang berjuluk kepala rumah tangga .

>Kebaikan hanya bisa diusung dengan ketegasan sikap , kebijakan pikir dengan tujuan kebaikan bersama .

Dan itu tidak selalu harus diartikan dengan mengabaikan sebuah perpisahan .

@paoel .

Ini puisi kamu yang ke 2 yang aku baca .

Seperti yang pertama , gaya bertutur dengan kekuatan naratif yang lugas dalam penulisan dan kepekaan hati dalam pemilihan tema.

Kamu tampak sekali berharap apresiator memahami apa2 yang menjadi kegelisahan kamu ,persis seperti apa yang kamu rasakan.

Itu ... sah2 saja .

Hanya saja narasi yang membatasi imaji seringkali terkesan dingin dan angkuh .

...... Tapi ini adalah kamu dengan segala kegelisahan kamu , pada titik tertentu kamu akan mampu mengemas karakter naratif yang ada pada kamu dengan kemasan yang lebih artistik dan membuka lebar ruang imaji penikmat karya2 kamu .

>Maju terus ..

>Ada ketulusan dan kepedulian dalam tulisan kamu .

>Tulisan sebagai karya seni haruslah berakar pada sebuah kegelisahan si penulis terhadap berbagai fenomena yang ada pada lingkungannya .

Untuk simpatiku pada isi dan gaya bertutur yang menjadi kekuatan tulisan kamu , kesematkan sebuah bintang .

Salam.

@paoel....... Deal .

seriusnya....

aku g tau apa penyebab permasalahan ini,&juga ne kisah nyata or bukan or hanya sebuah puisi saja tapi aku akan jawab serius..

kalau aku ada di posisi kamu,aku g nggak akan mengutuk diri aku sendiri karena ketidakberdayaan aku....memang dengan cara menyalahkan diri sendiri semua masalah bisa terselesaikan..gkan!!!

yang akan aku lakukan adalah mengintrofeksi diri kenapa ini semua &masalah ini bisa terjadi disaat kita tlah dikarunia anak dimana anak hanya mengerti kenyamanan dan kasih sayang ortu..akukan menanyakan kepada istri aku sendiri dengan bertindak tegas dan mencari jawaban tentang semua masalah ini..toh akukan seorang suami yang dimana kedudukan aku harus dihormati,sebagai kepala rumah tangga..

aku gkan pernah membiarkan istri aku bercumbu mesra dengan orang lain,apalagi ini terjadi didepan mata aku sendiri..tak akan pernah kubiarkan bukankah istri yang baik bisa menjaga kehormatan suaminya,,dengan menjaga auratnya dari pandangan lelaki lain maksudnya..terjadi penzinahan..

aku akan memberikan ketegasan kepada dia,bahwa apa yang dia lakukan itu dapat menghancurkan dirinya sendiri serta keluarga..kalau dia memang punya hati nurani dia pasti ingat dia punya suami dan juga anak....yang dimana mereka amat sangat membutuhkan ibunya..aku akan pernah tinggal diam &menyalahkan diri aku dengan ketetidak berdayaan..toh akukan seorang lelaki..

1.introfeksi diri siapa tau aku yang salah,dan kini dia membalasnya dengan cara yang salah..

2.hal yang kedua aku lakukan adalah menanyakan secara langsung kepada istri aku kenapa hal ini bisa terjadi..ya tentunya dengan kepala yang dingin..???

3.memberiakan ketegasan dan penjelasan kalau apa yang dilakukan selama ini,,adalah salah besar dan akan membawa efek serta dampak yang buruk buat anak2nya serta rumah tangganya??

4.mencari jalan keluarnya...

5.saya akan memberikan perjanjian kepada istri saya,kalau apa yang dia lakukan itu g akan terulang kembali..

6.saling memaafkan atas kesalahan masing2 dan menggap semua permasalahan yang terjadi selama ini adalh sebuah pengalaman yag pahit..dan g harus untuk dikenang dan...meyakinkan pasangan kita masing2 bahwa semua hal ini g akan pernah terulang kembali..

aku adalah seorang lelaki..dimana aku mempunyai wewenang untuk mengatur kehidupan rumah tangga aku serta menjaga kehormatan..untuk itu aku g akan pernah tinggal diam..seorang lelaki haruslah tegas demi mencari keadilan...

aku juga gak akan pernah egois bila memang ternyata permasalahn ini terjadi kerana kesalahan aku juga,,berarti aku sebagai seorang lelaki harus bersikap adil dan bertanggung jawab..

jangan pernah takut,,,untuk memberi ketegasan &keadilan....demi membela keutuhan rumah tangga..

begitu menyentuh..

bila adanya dia tebarkan pesona

maka raihlah dia sebelum yang lain tiba

bila jalannya tak lagi berarah

maka bimbinglah dia dengan cinta

dan kala kekhilafan itu miliknya

maka maafkanlah

karena dia..

hanya manusia biasa..

hmmmm ....

yang pasti harus komunikasi ... duduk berdua, uraikan semua masalah dan cari jalan keluarnya ... demi kebaikan bersama ........ ^^

puisi tentang kekecewaan seorang suami, pada istrinya.. semoga hanya penggalan kalimat belaka ..

have a nice day ........ :)

kehidupan penuh dengan kemunafikan

kehidupan tidak berjalan sesuai keinginan hati

kehidupan harus tetap diperjuangkan

kehidupan adalah pilihan

kehidupan = kehampaan

disaat ibu menjalani yang tidak diinginkan

kehidupan = kebahagiaan

dengan perjuangan ibu, keluarga mereguk kebahagiaan

kehidupan = perjuangan

berbagai macam jenis perjuangan untuk setiap orang

yang akan diperhitungkan adalah hasil akhirnya

wah kenapa kok perempuan dijadikan obyek begitu sungguh tidak patut dan tidak baik lho?!!!

ini sih mgkin gra2 keadaan ekonomi,,,

jd yg salah d stu Sang Suami lah,,,

kalo masalah yang seperti ini kadang kita gak bisa menentukan apa yang bakal kita lakuin, karena ini terlalu berat kalo hanya bermodalkan perasaan mereka-reka...

yang pasti kita harus tetap tegar ngejalani semua jalan cerita hidup ini...

Masya Allah.... ter... la..... lu..... gue tak mampu ngebayangin itu ibu.... ntar kalau ketemu gue gimana jadinya ya....