Belenggu yang paling kuat bagi kehidupan ?

KITAB SUCI DHAMMAPADA

XXIV. NAFSU KEINGINAN

345

Orang bijaksana menyatakan bahwa

belenggu yang terbuat dari besi, kayu, ataupun rami

tidaklah begitu kuat.

Tetapi ikatan terhadap anak-anak, istri, dan harta benda,

sesungguhnya merupakan belenggu yang jauh lebih kuat.

346

Orang bijaksana menyatakan bahwa

belenggu seperti itu amat kuat,

dapat melemparkan orang ke bawah,

halus dan sukar untuk dilepaskan.

walaupun demikian,

para bijaksana akan dapat memutuskan belenggu itu,

mereka meninggalkan kehidupan duniawi, tanpa ikatan,

serta melepaskan kesenangan-kesenangan indria.

Disini penjelasannya :

Kisah Hukuman Penjara

Suatu hari, tiga puluh bhikkhu datang ke Savatthi untuk berpindapatta. Ketika mereka sedang mengumpulkan dana makanan, mereka melihat beberapa tawanan sedang diangkut dengan kaki dan tangan terikat rantai. Ketika tiba kembali di vihara, setelah mengingat apa yang telah dilihat dipagi hari, mereka bertanya kepada Sang Buddha apakan ada ikatan lain yang lebih kuat dari pada itu.

Kepada mereka Sang Buddha menjawab. "Para bhikkhu! Ikatan ini tidak ada artinya dibandingkan dengan nafsu keinginan akan makanan dan pakaian, akan kekayaan, serta akan keluarga. Nafsu keinginan ribuan, ratusan ribu lebih kuat dari pada rantai itu, borgol, dan kurungan. Itulah sebabnya mengapa orang bijaksana memotong nafsu dan meninggalkan keduniawian, serta memasuki PASAMUAN PARA BHIKKHU.

Moel Toeyol, anda lupa atau tidak menyimak, semua itu ada dalam Kitab Suci Dhammapada yang diterangkan dengan apik oleh Sang Guru, mengenai napsu keinginan.

Hanya menyangkut pertanyaanmu :

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Ah...

adalah para Bhikkhu yang telah meninggalkan kehidupan duniawi yang pantas kita sebut orang yang bijaksana, namun orang awampun masih mempunyai kesempatan yang sama asalkan bisa mengatasinya dan tekun berlatih, demikian ya.

@Tambahan : Jika orang awam, masih dapat kembali memasuki kehidupan duniawi, yang penuh napsu-napsu keinginan karena ibarat mancabut tanaman tidak dengan akarnya, maka orang awam masih mempunyai rasa kegiuran terhadap hawa napsu, karena dorongan dari belenggu diatas ( anak, istri dan keluarga serta harta benda).

belenggu itu -bentoek- ketidakpuasan manoesia

manoesia memutuskan sebuah belenggu untuk membebaskannya dari ketidakpuasan, mencari kepuasan, ato sekedar "merasa" puas

ketika manoesia memutuskan satu ia merasa puas tapi tak sadar

ia telah terbelenggu oleh belenggu2 baru lainnya

tanpa menyadari sebetoelnya.....

kehidoepan itu juga seboeah belenggu

kebebasan sejati adalah bebas dari belenggu dan bebas dari tanpa-belenggu.

keinginan yang terlalu besar terhadap kebebasan adalah belenggu,

keinginan yang terlalu besar terhadap surga, adalah neraka

i couldnt aggree more.

kalau dalam konteks yang terjadi di YA A&K, rupanya banyak yang terikat dengan agama masing-masing. sampai-sampai banyak yang menghina agama lain dalam usaha membela agama yang dianut.

Apakah yang anda katakan ada benarnya. Penyebab adanya belenggu dalam kehidupan manusia adalah mengikat diri dengan apa saja yang menjadi keinginan dirinya. Barangkali kita pernah mempelajari tentang kebijaksaan dari dunia Timur yang juga menegaskan hal serupa bahwa penyebab samsara adalah keinginan manusia sendiri. sehingga orang yang ingin bebas dari penderitaan itu, harus menanggalkan keinginan-keinginan dalam dirinya. Akan tetapi kita adalah makhluk profan oleh karenanya kita pula memutuhkan unsur-unsur dunia yang dapat menunjang kehidupan kita selama berziarah di dunia. Karena itu bersikap bijaklah untuk memilih mana yang baik yang harus dihidupi oleh kita sehingga kita terlepas dari berbagai belenggu hidup yang mengekang itu, dan mana yang tidak baik untuk kita jauhi yang terus mengekang kehidupan kita.

Segalanya dmulai dengan meneliti datangnya rasa marah, sedih, iri, ego dan memikirkan efek2 yg ditimbulkannya bagi ketenangan batin. Bagi sementara kepercayaan termasuk saya, inilah medan olah spiritual yg paling diutamakan.

belenggu yang paling kuat bagi kehidupan manusia adalah untuk melawan hawa nafsu,kesenangan diri sendiri/kesenangan batin,emosi,pikiran buruk,dan pengengkangan batin.

Belenggu itu adalah janji.

Siapa yang ingkar janji ?!

Belenggu yang paling kuat bagi manusia adalah kebingungan mengenali jati diri yg sesungguhnya.

.

Banyak orang yang telah mencapai tingkat kesucian tertentu, maka kemampuan kharisma/ mistik dalam dirinya semakin berkembang.

Orang-orang seperti ini biasanya disebut orang2 bijaksana sesungguhnya adalah orang2 yang menyadari kemampuan kharisma/ mistik yang telah berkembang dalam dirinya adalah harta yang paling berharga dan yang dapat dibawa hingga keakherat.

Orang-orang yang telah mencapai tingkat kesucian hingga kemampuan kharisma/ mistiknya tumbuh dan berkembang adalah orang-orang yang hidupnya penuh dengan kebahagiaan.

Mereka tidak akan pernah mencari kesenangan. Bagi mereka

"Orang yang senang belum tentu hidupnya bahagia akan tetapi orang yang bahagia hatinya pasti senang".

Untuk mempertahankan kemampuan kharisma/ mistik yang telah berkembang tersebut seseorang tidak harus melepaskan seluruh belenggu/ ikatan terhadap anak-anak, istri dan harta benda.

Biasanya orang-orang seperti ini tidak lagi mementingkan harta benda karena secara otomatis dirinya tidak akan pernah kekurangan materi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya berupa sandang, pangan dan papan.