Yahoo Answers is shutting down on May 4th, 2021 (Eastern Time) and beginning April 20th, 2021 (Eastern Time) the Yahoo Answers website will be in read-only mode. There will be no changes to other Yahoo properties or services, or your Yahoo account. You can find more information about the Yahoo Answers shutdown and how to download your data on this help page.

Kalau kesederhanaan memang utama, kenapa kita menolak hukum Relativitas yang jauh lebih sederhana..?

Banyak ahli fisika modern setuju bahwa Titik Pusat alam semesta bisa dimana saja, termasuk bumi. kenapa demikian?

Dalam ilmu matematika, suatu bidang yang punya titik pusat hanya bidang terbatas.

Alam semesta, dianggap sebagai bidang tanpa batas, karena itu khusus untuk bidang tanpa batas, tidak punya titik pusat atau titik pusat bisa dimana saja.

Memang menurut teori Newton titik pusat Galaxy Bimasakti adalah matahari, tetapi menurut fisika modern, titik pusat alam semesta bisa dimana saja. hukum ini berkaitan dengan hukum relativitas Einstein, fisika quantum, hukum partikel, dan ilmuwan baru yang mencoba mengawinkan semua hukum fisika-Stephen Hawkins (masih hidup).

Jadi, secara matematis, mengatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta tidak salah.

Tetapi bagaimana kalau acuannya adalah bukan matematika tetapi kehidupan? (Dalam Iman Gereja Katolik)

Tidak ada kehidupan di alam semesta ini selain Bumi, sehingga tidak salah kalau dikatakan Bumi adalah pusat alam semesta, bahkan pusat bima sakti.

Misalnyapun ada kehidupan di galaxy / planet lain, masih ada acuan berikut, :kehadiran Allah yang istimewa. Allah berinkarnasi turun ke dunia (bumi) sebagai Yesus bisa juga dijadikan acuan bahwa Bumi sebagai pusat alam semesta. mengingat tidak terbantah bahwa ALLAH adalah pusat segala2nya.

Terakhir, karena Kerajaan Allah berpusat di Vatikan, maka tidak salah kalau dikatakan bahwa Vatikan adalah pusat alam semesta, sebagai tempat kepenuhan Wahyu Ilahi diterima. agama lain jelas tidak menerima kepenuhan Wahyu Ilahi.

Ingat bahwa bukan berarti keseluruhan ALLAH ada di vatikan, tetapi Vatikanlah satu2nya agama yang menerima sepenuhnya Wahyu Allah yang diWahyukan.

So, dengan demikian, tuduhan pihak2 yang mengatakan Gereja Katolik ngawur berkaitan dengan pusat alam semesta, terbantahkan secara telak.

Kita kembali ke pelajaran kelas tiga SMU.

Apa yang disampaikan oleh galileo dan newton (lets say, "Fisika Klasik")dianggap hukum sebatas sudut pandang sempit/pengalaman sehari-hari.. orang seringkali tidak memperhatikan ini.

Namun apa yang disampaikan Einstein dan Stephen Hawkins (lets say, "Fisika Modern") bersifat universal, mencangkup semua isi alam semesta.

Fisika Modern mengajarkan Relativitas, yaitu, "segala sesuatunya bersifat relatif, tidak ada yang merupakan pasti"

Tapi Ingat!, konteksnya adalah "benda2 yang diciptakan", Jadi Tuhan yang absolut tidak termasuk..

Contoh: saat saya naik mobil yang berjalan, saya melihat tiang bergerak melintasi saya. pertanyaannya, siapa yang bergerak?

Hukum fisika klasik: mobil yang bergerak, karena yang dijadikan acuan adalah Bumi (dimana pergerakan tiang mengikuti pergerakan Bumi).

Hukum fisika modern: bisa tiang, bisa mobil. kalau dari sudut pandang saya, maka tianglah yang bergerak. dan ini sah menurut fisika modern.

Dasar argumen fisika klasik:acuannya adalah benda yang diam, yaitu tiang. (ingatlah bahwa hukum fisika klasik hanya berlaku untuk hal2 yang sempit, jadi fisika klasik dalam kasus ini mengabaikan rotasi dan revolusi bumi)

Dasar argumen Fisika Modern: secara universal, segala sesuatu tidak ada yang diam, termasuk tiang sekalipun. bukankah tiang itu menancap di Bumi, dan bukankah bumi itu bergerak? jadi Tiang tidak bisa dijadikan acuan. akibatnya, satu2nya yang paling pantas dijadikan acuan adalah yang mengalaminya (makanya disebut relativitas).

Bahkan dalam fisika modern, mataharipun bergerak sehingga tidak bisa dijadikan acuan (karena itu paham Matahari adalah pusat tatasurya secara fisika modern, tidaklah absolut. matahari bisa sebagai pusat tata surya, bisa juga bumi, bisa juga Pluto, tergantung sudut pandang siapa yang mau dipakai). secara fisika modern, orang boleh mengatakan bahwa bumilah pusat tata surya adalah sah, demikian juga kalau Pluto, Venus, Mars, etc.

Nah, sekarang saya sebagai manusia akan mengatakan bahwa Mataharilah yang bergerak mengelilingi bumi. apakah ini salah? secara fisika klasik, salah.

Tetapi secara fisika modern, benar, karena sayalah acuannya. silahkan lihat lagi diatas, kenapa secara fisika modern saya boleh menjadikan diri saya acuan.

Jadi kalau di KS ada tulisan bahwa matahari mengelilingi bumi, tidak salah, karena sesuai dengan prinsip fisika modern (berarti penulis KS sudah tahu fisika modern jauh sebelum bahkan fisika klasik ditemukan)

Kesimpulan

fisika klasik hanya melihat sesuatu dari sudut pandang picik (sempit)

fisika modern harus melihat segala sesuatu secara Universal

Jadi..kalau seorang anak kecil anda ajarkan hukum Newton dan Einstein lalu anda suruh pilih mana yang lebih dia mengerti, saya berani taruhan, anak kecil itu jauh lebih mengerti hukum einstein yang sederhana (namun membuka pintu pada banyak jawaban sejak sifatnya universal) daripada newton yang sangat rumit (namun hanya menjawab pertanyaan sehari2).

Tetapi orang dewasa yang berpikir rumit, akan menganggap hukum newton adalah yang paling sederhana, i

Update:

ini dikarenakan mereka dikondisikan dengan hukum newton. sama dengan orang dulu akan sulit berpikir bahwa bumi itu bulat, karena mereka dikondisikan bumi itu datar.

Nah, bagi yang hobi pakai hukum newton (walaupun mereka pakai istilah "Galileo", padahal Galileo masih belum dikembangkan oleh Newton) untuk mengatakan kesesatan Katolik masalah pusat tata surya. akan saya ajukan pertanyaan ini?

Kalau kita mengutamakan kesederhanaan? sekarang kenapa kita menolak hukum Relativitas yang jauh lebih sederhana?

Well...Silahkan komentar...

Update 2:

Dalam buku A brief History of Time From the Big Bang to Black Holes, kita setuju, buku Stephen Hawkins tetap memiliki kelemahan2 dalam hal iman (seperti halnya kebanyakan Fisikawan). kelemahan2 ini disebabkan oleh kecenderungan mereka untuk mengambil kesimpulan terlalu cepat bahkan dalam hipotesis mereka sendiri.

Contoh kesimpulan yang terlalu cepat adalah "Kalaupun Tuhan itu ada, tidak pernah kelihatan perannya dalam alam semesta ini."

Padahal kita bisa memandang teorinya dari kacamata iman. sekiranya teori2nya tentang bagaimana Alam terbentuk, berkembang, dan mengkerut adalah benar, semata2 itu adalah peran TUHAN.

Update 3:

Setiap pengetahuan yang kita cari dan kita dapatkan dapat diyakini sebagai "Kebijaksanaan Ilahi" yag Dikaruniakan TUHAN bagi kita. seperti tertulis dalam kitab Amsal, yang isinya kurang lebih begini: "Kebijaksanaan Allah adalah menyembunyikan sesuatu, kebijaksanaan raja2 adalah menyelidiki sesuatu"

Well, untuk berpikir seperti ini, dibutuhkan iman terlebih dahulu. dijiwai oleh iman itulah kita mencari pengetahuan, mencari "Wahyu Ilahi" dalam hal2 yang profan. tanpa iman, manusia akan selalu mudah disesatkan oleh "pengetahuan manusiawi". seperti kata St Yohanes Paulus II, "walaupun dalam hidupku aku selalu mencari pengetahuan, aku tetap menyediakan paling tidak satu jam setiap harinya untuk beriman"

Update 4:

Semua hukum yang ada di alam semesta ini adalah Karya TUHAN semata2, sehingga teorinya tidak bertentangan dengan iman (jika dipandang secara iman), walaupun kesimpulan yang dia ambil terlalu cepat, padahal teori2nya sendiri bisa menarik kesimpulan dari arah yang berbeda.

Kesimpulan ini lebih bisa diterima ketimbang yang pertama tadi. namun bagi kita, istilahnya lebih tepat, "...bagian sangat kecil dari jalan pikiran TUHAN". Fisika hanyalah bagian kecil misteri penciptaan Allah.

Update 5:

Postingan ini untuk meneruskan pertanyaan @WCW disini http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Ar...

Semoga berkenan bagi @WCW

16 Answers

Rating
  • WCW
    Lv 6
    1 decade ago
    Favorite Answer

    Thanks !

    Inilah yang gue suka dari seorang @ Hitler ..eh ..Hotelier .., he..he

    mau menanggapi segala sesuatu ..

    kayaknya kagak ada yang bisa gue bantah.., karena gue pengagum Einstein..

    Einstein berupaya menguraikan kerumitan semesta dan menyimpulkan dalam kesimpulan sederhana .., itulah spesialisasi Einstein ..

    Teori Relativitas sangatlah rumit .., tapi oleh Einstein., kita diajak berpikir lebih sederhana dalam memandang kerumitan tersebut ..

    sedangkan kerumitan tersebut tetaplah ada .., dan akan tetap menjadi santapan para ahli fisika..

    Einstein menguraikan materi dalam semesta.., melakukan perhitungan2 rumit yang sulit dipahami oleh para ahli dunia sekalipun .., dan menyimpulkan dalam persamaan E=mc^2

    Thanks !

    =========================================

    @ sam >>>>

    gue setuju2 aja ama elu .., gue setuju juga ama @Hotelier..

    @Hotelier menawarkan sesuatu yang sederhana yang dapat dipahami oleh kebanyakan manusia..

    biarlah masalah kerumitan menjadi urusan para ahli fisika..

    relativitas cahaya.., memang bener.., kecepatan cahaya tak tergantung posisi antara pengamat dan yang diamati..

    tapi..

    kamu jangan salah.., kalo yang diamati bergerak mendekati kecepatan cahaya .., maka berlaku hukum kenisbian ..

    ...hukum yang sangat rumit yang menjungkir balikkan akal sehat manusia ..

    Ketika memperkenalkan teori kenisbiannya yang istimewa pada 1905, Einstein membuat para Ahli sedunia pada geleng2 dan garuk2 kepala, mereka butuh berpikir selama 10 tahun untuk memahami teori tersebut ! bayangkan saja.., para ahli Eropa loh ! , gudangnya penerima nobel ..

    Einstein mengatakan bahwa waktu tidaklah mutlak, tetapi merupakan besaran nisbi atau relatif yang dapat menunjukkan suatu nilai kepada salah seorang pengamat, sedangkan untuk pengamat yang lain akan tampak berbeda...

    .......Sesuatu yang kelihatan sangat tidak masuk akal kan..?..

    ..tapi banyak ilmuwan bisa menerima teori ini loh.., meskipun mereka menerima sambil garuk garuk kepala.., karena saking rumitnya..

    jadi agak susah juga.., mending kita ambil yang praktis aja.., toh kita masih dibumi.., ntar kalo manusia bumi sebagian pindah ke bulan .., maka penggunaan teori kita tingkatkan ..

    dah itu dulu..

    sering2 join ya ...!

  • 1 decade ago

    Memakai teori relativitas ini sbg alat, tapi ujung-ujungnya juga satu: klaim kebenaran ..... agamaku tetap yang terbenar.

    Padahal pak einstein tidak memaksudkan teorinya seperti itu. Kata pak einstein, setelah kita muter-muter pake otak, mentok-mentoknya memang Misteri Illahi, Tuhan Impersonal dibalik segala Keberadaan ini, segala sst dalam Keberadaan, shg semua adalah Pusat. Jadi pak einstein bukannya menyokong satu tuhan personal yang supersibuk dengan segala urusan... apalagi dengan tuhan yang bikin gereja segala.

  • ZiM
    Lv 4
    1 decade ago

    kritik:

    1. tidak ada ahli fisika yang mempersoalkan titik pusat alam semesta. semua ahli fisika sibuk mengkaji teori medan quantum, superstring, grand unified theory dll..

    2. dalam geometri , banyak hal tidak memiliki titik pusat. contoh permukaan bola

    3. bukan fisika modern yang mengatakan bahwa alam semesta tak terbatas, tetapi fisika klasik atau newtonian..

    4. teori relativitas itu ada dua; klasik dan modern. teori relativitas kalsik yang disusun oleh Galileo jarang disebut2 karena, menurut semua fisikawan, bekerja sangat alamiah dan masuk akal, seperti dalam kasus kereta api atau perahu yang melintasi sungai atau pergerakan planet dan bintang2

    teori relativitas modern yang dirumuskan einstein (seorang yahudi yang taat), memang sempat mengguncang dunia karena menentang akal sehat

    4.fisika klasik tidak pernah mengatakan bahwa matahari adalah pusat galaksi bima sakti..

    5. waduhh...

    Source(s): kayaknya anda butuh waktu 20 tahun untuk belajar fisika sebelum bisa merumuskan masalah ini secara wajar..
  • Anonymous
    7 years ago

    Jika anda seorang muslim, jadilah muslim yang baik dan jika anda bukan muslim jadilah anda orang yang taat kepada ajaran agama anda.

    Pencerahan Bagi Saudaraku Umat Muslim Yang Baik:

    إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

    “Sesungguhnya agama (yang haq dan diridhoi) disisi Allah adalah Islam.” (QS Ali Imran: 19)

    وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

    “Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima dan ia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” (Ali Imran: 85)

  • How do you think about the answers? You can sign in to vote the answer.
  • 1 decade ago

    "dalam kerangka inersia" semua gerak adalah relatif, bergantung pengamat, kecuali kecepatan cahaya tidak bergantung pengamat, baik yang diam maupun yang bergerak. Prinsip ini adalah prinsip relativitas............

    Yang perlu diketahui disini adalah bahwa prinsip relativitas yang dijelaskan disini bukan "apa yang bergerak", tetapi yang dimaksud gerak disini adalah "kecepatan benda" adalah relatif, kecuali kecepatan cahaya.........(kecepatan nantinya akan dihubungkan dengan relativitas waktu dan panjang)

    ada hukum lain di alam semesta yang mengatur (hukum newton tentang grafitasi alam semesta), materi yang lebih kecil akan ditarik oleh materi yang lebih besar. contoh meteor yang dekat dengan bumi, atau benda apa saja yang dekat permukaan bumi, bumi yang bergerak atau meteor yang bergerak..? yang jelas meteor khan...!!?

    "Materi yang lebih kecil akan bergerak jatuh atau bila masih bisa bertahan akan bergerak mengelilingi materi yang lebih besar".

    apakah mungkin elektron yang lebih kecil akan dikelilingi proton yang ada di inti atom...........?

    apakah mungkin matahari yang massanya lebih besar dari planet bumi akan mengelilingi bumi.......? apakah mungkin bumi yang lebih besar dari bulan akan bergerak mengelilingi bulan........?

    munculnya teori relativitas einstein bukan menggugurkan teori/hukum newton, tetapi menyempurnakan teori ketidakpastian (plus minus) dalam pengukuran dengan hukum-hukum newton, terutama untuk benda benda yang bergerak.

    teori relativitas juga mengungkap bahwa kebenaran dari manusia itu tidak mutlak, tetapi relatif (ada kurang lebihnya). ini juga didukung dengan teori ketidakpastian Heisenberg...

    perkembangan pikiran manusia, bermula pada paham egosentris/teori egosentris (sampai sekarang masih ada) menganggap bahwa manusia adalah pusat alam semesta, sehingga banyak yang tersesat (melantik diri jadi nabi, malaikat, bahkan tuhan) karena menganggap alam semesta ada dalam dirinya, sehingga dapat dikontrolnya/dikuasainya.

    perkembangan berikutnya, muncul teori geosentris yang menganggap bumi adalah pusat alam semesta, sehingga manusia berlomba lomba mencari tuhan dibumi (muncul berhala berhala, dsb)

    perkembangan berikutnya, muncul teori heliosentris yang menganggap matahari adalah pusat alam semesta, sehingga muncul kepercayaan dewa matahari(matahari sebagai dewa/tuhan)

    perkembangan berikutnya, ternyata bukan matahari sebagai pusat, tetapi masih ada pusat galaksi, pusat kumpulan galaksi dst..........

    yang mana pusat alam semesta........?? hanya Tuhan sendiri yang tahu, karena Alam Semesta ("Ruang Alam Semesta") ini adalah tubuhNya yang tidak terbatas, kontinu(satu/esa). masalah pusat bukan masalah, karena DIA ada... "bukan di pusat saja", tetapi ada "dimana saja" (dunia mikro maupun makro). DIA Uknown (tidak diketahui bentuk wujudNya), tetapi DIA...."ada"

    Pernakah manusia tiba diplanet tatasurya lain selain tatasurya matahari untuk memastikan bahwa kehidupan hanya ada di bumi........? Padahal isi alam semesta ini maha luas, dan bahkan ruang alam semesta ini tidak terbatas.....!!

  • 1 decade ago

    Pertanyaannya kepanjangan, njlimet tapi tetep gak jelas. Sudah terbukti kalau bumi mengelilingi matahari, matahari berada di sudut galaksi, beredar mengelilingi bagian tengah galaksi, galaksi juga beredar pada orbitnya sendiri... Bumi pusat alam semesta? pandangan yang sangat sempit. Bumi cuma sebutir debu di tepi galaksi, bahkan bintang serupa matahari terdekat saja manusia belum bisa menyelidiki... Apalagi ada ratusan milyar bintang di galaksi bima sakti, ada ratusan milyar galaksi di alam semesta... Kehidupan cuma ada di bumi? Tuhan cuma ada di bumi? Naif bangets....

  • dur
    Lv 6
    1 decade ago

    Bumi titik pusat alam semesta = semesta mengelilingi bumi???, w salah paham atw lu salah ngomong kpanjangan sìh!.

  • Anonymous
    1 decade ago

    dipikir sederhana saja:

    dalam iman pusat kehidupan adalah bumi.

    bahkan kalau mau disebut pusat alam semesta adalah bumi.

    ngga ada yang salah dengan itu.

    dimana ada Tuhan disitu pusat alam semesta.

    dan Roh Tuhan ada pada makhluk hidup bernama manusia dibumi.

    bukan diplanet lain.

    sebab manusia yang diciptakan segambar dan serupa Tuhan cuma ada dibumi.

    tapi orang yang pinter2 itu menghabiskan milyaran dolar untuk mencari planet lain yang bisa dibuat hidup.

    dan menghabiskan jutaan dolar untuk mencari kehidupan2 di planet lain yang sampai saat ini nol besar hasilnya.

    dan melupakan bumi yang rusak, dan malah tambah rusak untuk menghasilkan uang yang dibuat kegiatan sia2 itu.

    melupakan kehidupan manusia2 miskin yang berharga dimata Tuhan dibumi ini.

    bahkan Tuhan sendiri menyamakan diri dengan orang miskin.

    coba uang sebesar itu digunakan untuk kebaikan bumi dari pada mencari sesuatu yang sia2.

    Pengkotbah

    1:14 Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

    Matius

    11:25. Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

    11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

    25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

    Source(s): Alkitab.
  • Moe
    Lv 6
    1 decade ago

    Semua yang Scientist besar buka kepada dunia, sepanjang pengetahuan saya tidak untuk maksud "melecehkan" Tuhan... Mereka berkarya, bahu membahu tanpa kenal satu sama lain, dalam ilmu murni...

    Tata surya kita bukanlah berada pada titik pusat galaksi kita, milky way. silahkan datang ke Boscha, Bandung. cari tahu dimana letak tata surya kita dalam galaksi milky way.

    Pendekatan matematika dilakukan untuk "menggambarkan" - memudahkan perhitungan model yang bila diterapkan dalam aplikasi, explorasi, yang diharapkan akan membantu dalam pelaksanaannya.

    Pusat alam semesta, memang sementara ini "dibiarkan" mengambang, karena keterbatasan alat bantu perhitungannya dan observasinya. Big Bang dicetuskan membuat scientist berfikir, dimana pusat alam semesta?

    yang akhirnya, sepertinya semuanya menjadi pengikut Newton, tanpa hipotesis. Padahal kita semua tahu aturan mainnya, adalah hipotesis dulu, brain storming, baru jadi Teori, terbukti jadi Hukum.

    Newton terkenal karena pembuktiannya akan kesehari-hrian yang diterjemahkan menjadi ilmu murni.

    Einstein membuat teorinya, yang dia sendiri akui, sangat tidak stabil. Membuat banyak Scientist, "senang" bermain dengan teorinya.

    Sama dengan Stephen Hawkins, dia membuat Teorinya dari pengembangan teori einstein dan big bang....dia juga megakui kalau teorinya tidak stabil....

    Kalau pendekatan anda dimaksudkan "memberdayakan" para pelajar tingkat SMA atau S1, saya setuju, tanpa memasukkan unsur agama....

    Pada saat mereka "melek" dan mencari, itu tugas para Agamais, untuk "memasarkan" spiritual mereka, beserta orang tuanya dan lingkungan mereka. barangkali mereka ini yang menjadi pemantau AK.....LOL.....

    Kembali lagi, tidak dengan maksud membuktikan saya kalah atau saya menang, agama ini atau agama itu benar, negara ini atau negara itu yang lebih demokrat.....menjadi tugas kita, manusia mencari kebenaran hakiki buat dirinya sendiri yang juga akan bermanfaat bagi masyarakat luas.

    Source(s): Gravitation cannot be held responsible for people falling in love. How on earth can you explain in terms of chemistry and physics so important a biological phenomenon as first love? Put your hand on a stove for a minute and it seems like an hour. Sit with that special girl for an hour and it seems like a minute. That's relativity. Albert Einstein
  • 1 decade ago

    Namanya aja relativitas jadi bersifat relatif tergantung yg mengemukakan ato yg mengalami,...akhirnya kebenarannya juga relatif,....

    yg benar bisa dianggap salah ato sebaliknya...................

    .mumet aku.

  • Anonymous
    1 decade ago

    Hell Yeah!! /^o^\....

    Nice post,,,,,,,,,

Still have questions? Get your answers by asking now.