Mengapa partai buruh di Indonesia seakan mati,bahkan mati!tidak seperti dinegara lain,yg bisa mengantarkan wak?

Indonesia beda kultur dengan eropa. Di Eropa, kaum buruh merasa senasib, maka partai buruh rata2 besar di sana. Para wakilnya di parlemen pun sungguh2 memperjuangkan hak2 kaum buruh. Di Indonesia, kultur PRIMORDIALISME masih tinggi. Orang lebih memilih partai denagn pertimbangan :

1. Agama

2. Asal usul pengurus yang sama dengan dia.

3. Orang tuanya pendukung partai apa

4. Jika merasa mempunyai "musuh" bersama, dia akan memilih partai yang dianggap teman. Contoh : anggota ormas Muhammadiyah cenderung memilih PAN, karena kedekatan emosi dan merasa beda atau "musuh" dari ormas NU (PKB). Demikian pula sebaliknya.

Sudah tidak banyak partai buruh di dunia ini yang betul betul memperjoangkan buruh.

Tidak hanya partai buruh, partai agamapun mundur, partai nasionalis pecah belah.

Salah satu sifat bangsa Indonesia adalah tidak bisa mengorganisir partai yang solid dan dispilin.

numpang poin

kurang suplai dana operasional.

Sebenarnya tidak mati, hanya pengelola negara khususnya di bidang tenaga kerja seolah-olah menutup mata, ada kecenderungan konflik kepentingan yang berperan sehingga perjuangan dari partai buruh terkesan jalan di tempat