Yahoo Answers is shutting down on May 4th, 2021 (Eastern Time) and beginning April 20th, 2021 (Eastern Time) the Yahoo Answers website will be in read-only mode. There will be no changes to other Yahoo properties or services, or your Yahoo account. You can find more information about the Yahoo Answers shutdown and how to download your data on this help page.
Trending News
benarkah CTM bisa menyebabkan kebutaan?
Aku kemaren alergi, sama dokter dikasih resep ada CTMnya, trus ada teman komentar, hati-hati lho, CTM bisa menyebabkan kebutaan, benarkah?
3 Answers
- 10 years agoFavorite Answer
CTM bukanlah nama kandungan obat, tapi hanyalah salah satu merk dagang dari klorfeniramin, yaitu obat golongan antihistamin. Seperti halnya antihistamin lain, cara kerja CTM adalah menghambat kerja histamin.
Histamin merupakan zat yang diproduksi tubuh yang dapat mencetuskan gejala alergi seperti bersin, mata berair, hidung mampet, dan gatal-gatal di badan. Oleh karena itu manfaat utama dari klorfeniramin adalah mengurangi atau menghilangkan gejala-
gejala alergi yang ditimbulkan oleh histamin.
Dibalik manfaatnya sebagai antialergi, klorfeniramin dapat menyebabkan berbagai macam efek
samping, antara lain mengantuk, mulut kering,
pusing, gangguan mengingat, kencing tertahan, dan pandangan kabur. Khusus untuk mengantuk, pada sebagian besar orang, efek samping ini sedemikian kuatnya, sehingga klorfeniramin atau CTM sering digunakan sebagai obat tidur.
Lalu timbul pertanyaan,apakah ini diperbolehkan
dari sudut pandang medis? Pada kasus tertentu,misalnya pada keadaan stres,
dalam perjalanan, atau adanya hal-hal kecil yang
mengganggu tidur, maka CTM dapat digunakan sebagai
obat tidur. Tetapi ini dibatasi untuk dua atau tiga hari saja.
Mengapa demikian? Karena efek ngantuk CTM cepat ditoleransi oleh tubuh. Artinya, semakin lama kita
gunakan CTM, semakin kurang kemanjurannya untuk menimbulkan kantuk. Sebaliknya, semakin besar
kemungkinan terjadinya efek samping. Oleh karena itu, pada gangguan tidur berkepanjangan
atau kronis, sebaiknya jangan mengatasinya dengan
mengkonsumsi CTM. Tetapi lebih baik melakukan
langkah-langkah yang terbukti barmanfaat misalnya
dengan mengatur jadwal tidur, menghindari kopi dan
tidur di siang hari, melakukan olahraga secara teratur, dan mengelola stres. Tetapi, jika langkah diatas tidak mampu mengatasi
gangguan tidur, maka sebaiknya berkonsultasi ke
praktisi kesehatan.gi, klorfeniramin dapat menyebabkan berbagai macam efek
samping, antara lain mengantuk, mulut kering,
pusing, gangguan mengingat, kencing tertahan, dan pandangan kabur. Khusus untuk mengantuk, pada sebagian besar orang, efek samping ini sedemikian kuatnya, sehingga klorfeniramin atau CTM sering digunakan sebagai obat tidur.
Lalu timbul pertanyaan,apakah ini diperbolehkan
dari sudut pandang medis? Pada kasus tertentu,misalnya pada keadaan stres,
dalam perjalanan, atau adanya hal-hal kecil yang
mengganggu tidur, maka CTM dapat digunakan sebagai
obat tidur. Tetapi ini dibatasi untuk dua atau tiga hari saja.
Mengapa demikian? Karena efek ngantuk CTM cepat ditoleransi oleh tubuh. Artinya, semakin lama kita
gunakan CTM, semakin kurang kemanjurannya untuk menimbulkan kantuk. Sebaliknya, semakin besar
kemungkinan terjadinya efek samping. Oleh karena itu, pada gangguan tidur berkepanjangan
atau kronis, sebaiknya jangan mengatasinya dengan
mengkonsumsi CTM. Tetapi lebih baik melakukan
langkah-langkah yang terbukti barmanfaat misalnya
dengan mengatur jadwal tidur, menghindari kopi dan
tidur di siang hari, melakukan olahraga secara teratur, dan mengelola stres. Tetapi, jika langkah diatas tidak mampu mengatasi
gangguan tidur, maka sebaiknya berkonsultasi ke
praktisi kesehatan.
Source(s): www.wartamedika.com/2010/11/ctm-bisakah-jadi-obat-pembantu-tidur.html - Anonymous10 years ago
waduh saya bukan dokter
- Anonymous10 years ago
Munkin