Yahoo Answers is shutting down on May 4th, 2021 (Eastern Time) and beginning April 20th, 2021 (Eastern Time) the Yahoo Answers website will be in read-only mode. There will be no changes to other Yahoo properties or services, or your Yahoo account. You can find more information about the Yahoo Answers shutdown and how to download your data on this help page.
Trending News
Stigma atas kaum gay, apa bukannya kaum gay juga turut bertanggung jawab?
berikut contoh komentar2 kekecewaan kaum gay terhadap organisasi2 homofili yang katanya membela mereka.
http://www.surya.co.id/web/index.php?option=com_co...
"ini ide nyleneh!! pak Dede dari dulu emang suka aneh-aneh, padahal dia dulu waktu jadi dosenku gak segitunya... napa sih pak kok aneh-aneh. apa karena pengaruh pasangannya yang aneh juga ya? hihihi"
"wow! ndak kebayang sekolah khusus gay, lha wong sekarang saja kwalitas orang di gaya nusantara sendiri wis ndak nggenah, dan ndak mencerminkan intelektual sama sekali, duh payah dech, apalagi jika ketuanya ikutan ngajar, bisa-bisa anak didiknya jadi makin ndak punya etika, ngomong kasar dan cumak bisa tau soal seks tok! wis lah ndak usah aneh-aneh, urip ini wis susah ojok nambah masalah, dadi gay iku wis abot ndak usah nambah stigma lagi."
"Bapak dede yang terhormat, sebelum Bapak mendirikan dan berniat memberikan pendidikan kepada komunitas LGBT, sebaiknya Bapak didik dulu anak buah Bapak dengan..."
ajaran budi pekerti dan tata krama agar bisa menghargai orang lain, bisa berkata dengan santun dan lembut dan terutama etika dalam menelfon dan mengirimkan sms dan tidak semena mena sebagai ketua bisa berbuat semaunya. Tidakkah Bapak sadari mengurangi stigma bisa dimulai dari pembenahan secara internal di organisasi Bapak? kami yakin masyarakat akan respect jika anak buah Bapak sopan dan tidak sex oriented
Apalagi di tayangan SBO minggu lalu ada anak buah Bapak yang muncul dan berterus terang alasan 'enaknya menjadi gay' bisa gonta ganti pasangan (karena tidak ada surat---> maksudnya apa?), bukankah ini makin memperparah stigma? Jujur sih boleh saja pak, tapi mbok ya pada tempatnya, tahu dimana saat berkata dan bertutur. Terima kasih"
"pak de, gue sependapat dan setuju dengan saran mas Ronaldo, gue pikir anak buah pak de dilatih dan dididik dengan baik dan benar terutama pak rudi mustofa yang mulutnya celometan asal njeplak saja di televisi SBO itu memalukan kaum sehati dan..."
mencoreng keberadaan kaum gay, emang dia pikir semua homo itu sifatnya seperti dia?? yang doyannya cuman bergossip dan celometan, mbok ya tambah umur tambah tua makin sadarlah, kok malah bangga bisa gonta ganti pasangan? logika mana yang bilang kalau gak pake surat bisa hidup seenaknya?masih banyak homo yang baik dan benar kok pak de, apa dulu sewaktu pak rudi pacaran sama pak de gak pernah dididik untuk sedikit intelek ya pak?"
http://www.surya.co.id/web/index.php?option=com_co...
"menurut hemat saya, ini ide nyleneh dan ngawur, jika gaya nusantara ingin dihargai masyarakat seharusnya tidak secara eksklusif mendirikan sekolah ini, lha wong sekarang saja masih banyak orang gay yang alergi terhadap keberadaan gaya nusantara sendiri, karena stigma itu justru 'diciptakan' oleh komunitas gay dalam hal ini orang2 gaya nusantara terutama ketua nya yang sangat tidak berpendidikan, norak dan suka ngajak main kencan semaunya sendiri (emang dia kecakepan apa???)."
jika organisasi anda ingin menghapuskan stigma, Bapak Dede, coba deh benahi dulu tingkah laku dan polah anak buah anda yang suka ngirim sms2 jorok!! meskipun saya juga gay, tapi saya lebih baik ngumpet, darpada terbuka tapi masyarakat gak respect, memang tidak semua gay spt itu tapi sebagai LSM harusnya gaya nusantara bisa jadi contoh, atau mungkin karena ketuanya sudah kelamaan duduk di kursi dan keenakan ya, jadi nganggep semua orang bakal mau diajak kencan, idih najis deh! saya gak setuju ada sekolah LGBT, gak usah nyleneh lah! orang jadi gak respec!
sekian"
@ hantoe poetih
kalau anda gaul bbrp taun dgn komunitas gay, mendekati mrk bkn sbg org luar (wartawan, peneliti), anda akan tau bahwa apa yang mereka tunjukkan di media dan kenyataan sehari2 di lapangan itu jauuuh berbeda. Nonton film mulu sih :p
2 Answers
- Anonymous1 decade agoFavorite Answer
!!!!!!!!!!!!!!!!
seebh
Source(s): sipppppppppppppppppp - 1 decade ago
di satu sisi saya maklum lah dengan unjuk diri kaum gay sebagai wujud ekspresi kelompok masyarakat yang 'dimarjinalkan' baik secara sosial dan legal.
Tapi untuk cara mengekspresikan diri yang tidak simpatik, jangankan kaun gay yang sebelumnya sudah di-cap miring sana sini, mereka yang mewakili ormas keagamaan yang memproklamirkan diri ' lurus, bersih, dan putih' pun tidak akan mudah memenangkan hati masyarakat.
Dari berbagai artikel di atas, rasanya kok beda dengan image pria gay yang saya tangkap: elegan, kreatif (tapi mungkin ini juga stigma saya saja).
Soal sekolah gay, saya rada ngga ngeh... ini maksudnya untuk pendidikan formal atau non-formal? Kalau formal, terus terang saja, keluasan wawasan & pengetahuan seseorang kan tidak berhubungan langsung dengan orientasi seksualnya...
kalau non formal, mungkin untuk tujuan konseling, apa organisasi / komunitas gay yang ada sekarang belum cukup?
Dan untuk generasi muda, bukankah lebih baik kalau mereka diajarkan bagaimana mempertimbangkan dan memutuskan pilihan dengan bijaksana, bersikap positif terhadap perbedaan, dan bertanggungjawab atas pilihan yang diambil, disamping tentu saja pendidikan kesehatan seksual, daripada terang-terangan mengarahkan mereka ke satu orientasi tertentu... salah-salah dari organisasi homofili meleset lebih jauh jadi pedofili...
Source(s): straight chromosome xx