Banyak mana: bintang di langit/seluruh alam semesta dan nyawa dalam makhluk hidup?

Untuk menjawab pertanyaan ini gunakan teori probabilitas dalam Mathematika Konvensional maupun Mathematika Modern atau Mathematika Minimalis (MM) dengan Kode Minimalisnya EXY

yang merupakan "perhitungan" dengan menggunakan Formula Supernatural Modern FSM: E= -x + y dimana: E = jumlah energi dalam suatu sistem body yang merupakan hasil penjumlahan energi kutub selatan monopol weber ( x ) dengan energi kutub utara monopole weber (y).

Menurut TM semua energi terpencara dalam alam semesta dan tak mungkin keluar dari alam semesta, sebab akan menimbulkan ketidak seimbangan alam semesta. Dalam alam semesta berlaku 0 < x < sedikit dibawah tak berhingga , demikian juga 0 < y < sedikit dibawah tak berhingga. Agar lebih mudah mengitungnya kita batasi nilai terbesar x dan y masing-masing adalah 9,5 E merupakan fungsi dari variable x dan y yang nilai masing-masing merupakan bilangan bulat, pecahan atau gabungan bilangan bulat. Untuk mudahnya ambil satu nilai pecahan nya 0,5. dan nilai bulatnya 1 s/d 9. Cobalah hitung berapakah banyaknya variasi nilai E yang memenuhi FSN dengan batas teringgi x maupun y masing-masing adalah 9,5 terendahnya 0,5.

Sekarang menurut teori paralogika dengan Formula Som Wyn z # - y + x dimana z adalah nyawa yang bukan energi hingga bebas keluar masuk alam semesta hingga memungkinkan z memasuki alam abadi tanpa menggoyahkan keseimbangan alam semesta. FSW menyatakan bahwa z bukan fungsi dari x dan y hingga ruas kiri dari FSW tak boleh sama dengan ruas kanan.

Pertanyaannya : Lebih banyak mana variasi z (nyawa) dengan E (energi.)

MM dapat menjawabnya dengan sangat sederhana bahwa variasi z >>>> E, tanpa menggunakan teori probabilitas.

Kesimpulan menurut Teori Minimalis dan Teori Paralogika :nyawa jauh lebih banyak dari seluruh bintang dilangit/alam semesta, bahkan jika dijumlahkan dengan planit dan partikel diseluruh universe/alam semesta.

Ini sekedar bukti bahwa alam semesta bagaikan debu, dari debu.......debu..... jika dibanding dengan kekuasaan Nya.

Sekedar ringkasan herarkiya: manusia bagaikan debu di bumi, bumi bagaikan debu di galaksi Bima Saktu, Bima sakti bagaikan debu di Alam Semesta, Alam Semesta bagaikan debu dibanding kebesaran Nya.................. Jadi mengapa manusia menganggap dirinya sangat hebat?