caspiatiger

Temenku pernah bilang...kalau kita mengalami kepahitan atau kesulitan dalam hidup, lalu menyalahkan diri sendiri berarti tidak mensyukuri pemberian Tuhan...???

betul ga tuh...??

tapi kalau tiap mengalami kesulitan lalu kita menyalahkan orang lain, kayaknya ga lucu jg ya....kapan jadinya kita bisa memperbaiki diri kita kalau selalu menyalahkan orang lain

gimana tuh temen2...???

Blm lama ini, disebuah acara aku ketemu dgn seseorang

endingnya....setelah dia kembali ke kota tmpt tinggalnya, tiap hari dia krm sms atau telepon aku...dia punya pemikiran yg dewasa, ngasih perhatian yang begitu besar, support dan semangat buat hidup aku....sepertinya aku & dia saling ada ketertarikan...tp maslahnya dia 11 tahun lebih muda dari aku

statusku single parent & dia masih bujangan.....tapi dia ga pernah mempermasalahkan umur maupun statusku....

pantas ga sich kalau aku & dia saling jatuh cinta...???

kasih masukannya dong tmn2.....

1. Kesenian tradisional apa yang tmn2 ketahui ???

2. Kesenian tradisonal apa saja yang pernah tmn2 nikmati atau lihat pertunjukannya ???

3. Masih berhargakah kesenian/seni tradisonal yang kita miliki dimata & hati tmn2??

4. Bagaimana perasaan tmn2 kalau suatu saat seni/kesenian tradisional yang kita miliki punah ditelan jaman??

Saat ini kondisi para seniman tradisional kita amat memprihatinkan, terutama bagi yang berada didaerah, terkesan Mati Enggan Hidup-pun Tak Jelas. Mungkin buat daerah2 yang dijadikan sentra pariwisata hal tersebut tidak terlalu dirasakan contohnya seperti Bali...kesenian dan seniman disana masih bisa bernafas lega dan seni mereka begitu dihargai oleh berbagai bangsa. tapi apabila kita melihat daerah lain maka kondisi yang memprihatinkan akan terlihat nyata.

Para seniman tradisional hidup seadanya malah serba kekurangan, mendapatkan penghasilan yang tidak seberapa dan kurangnya penghargaan dari masyarakat & pemerintah akan keberadaan mereka dan seni yang mereka miliki.

Bagaimana pendapat temen2 tentang hal ini ???

Apa yang harus kita lakukan agar seniman & seni tradisional yang kita miliki tidak punah ditelan jaman ??

1. Mengapa generasi muda kita kurang berminat/gengsi untuk mempelajari atau menekuni kesenian tradisional (daerah) ???

2. Usaha apa yang harus dilakukan agar generasi muda kita mencintai dan mau mempelajari kesenian tradisional/daerah???

3. Mungkinkah kesenian tradisional kita dapat bertahan dan dapat disejajarkan dengan seni seni yang ada saat ini ??

Bagaimana cara menghadapi atau menyikapi apabila bekerja ditempat yang kurang kondusif. (Instansi Pemerintah/PNS)

Contohnya :

1. Adanya KKN, para pegawainya mulai dari pimpinan ampe cleaning service rata rata memiliki hubungan keluarga yang kuat untuk saling melindungi, membela, pura pura tidak tahu atau menutupi penyimpangan2 yang terjadi.

2. Mengintimidasi pegawai yang jujur atau pegawai yang tahu tentang adanya penyimpangan penyimpangan yang terjadi, dengan berbagai cara mulai dari tidak diberi pekerjan, tidak naik pangkat gol ampe disuruh untuk pensiun muda (keluar) atas permintaan sendiri atau pindah kerja tanpa alasan yang jelas.

3. Cara menilai hasil kerja pegawai adalah dengan sistem suka atau tidak suka bukan dengan sistem profesionalitas kerja seseorang.

4. Kepala bag Kepegawaian atau pimpinan menilai hasil pekerjaan pegawai hanya dari hasil laporan/masukan kepala unit tapi tidak pernah menanyakan kpd yang bersangkutan (pegawai) dgn permasalahan yang dihadapi.

5. Bagian kepegawai tidak pernah melakukan teguran, bimbingan ataupun pembinaan pada pegawainya.

6. Para pimpinan/orang2 yang memiliki jabatan selalu dianggap benar walaupun mereka berkelakuan, berkata kata & bersikap tidak baik atau tidak profesional.

Rata rata perlakuan tsb dilakukan pada pegawai yang independent atau tidak memiliki hubungan keluarga dan pegawai dgn gol rendah...dah sudah banyak pegawai yang tidak tahan diperlakukan tidak adil akhirnya menerima tawaran dari bag. kepegawaian untuk pensiun muda (keluar). Udah ada yang melapor (ke Inspektorat, Menteri ampe ke Polisi) tapi akhirnya tetep aja yang melapor ini yang harus keluar dari pekerjaannya.

Nah ada yang mau ngasih saran....???

Tmnku, seorang istri yang telah menikah 4 tahun. Dia begitu sayang & percaya pada suaminya, pdhl suaminya bukanlah orang yang hangat terkadang kelewat cuek. Setelah memasuki tahun ke 5 sang istri baru tahu kalau suaminya selama pernikahan mereka suka berbohong.

contohnya :

1. Suaminya mengaku sarjana, (titelnya harus ditulis di undangan pernikahan atau di kartu nama) ketika suatu saat ditawari oleh istrinya untuk melanjutkan study, suaminya tidak bisa menunjukkan ijazah kelulusan, dgn berbagai hal suaminya memberikan alasan yang didukung pihak kel suami (kalau sang adik sdh lulus kuliah tapi ijazahnya hilang). Akhirnya sang istri menghubungi PT tmpat suaminya dulu kuliah & trnyt dinyatakan oleh PT tsb kalau suaminya belum menyelesaikan kuliahnya (DO), hingga mendapat surat ket resmipun dari pihak PT...eh suaminya tenang2 aja, tidak merasa bersalah dan cukup mengajukan berbagai alasan.

2. Sang suami pernah beberapa kali meminta/meminjam uang pada kakak2 dari pihak suami dengan mengatasnamakan istri atau untuk biaya rmh tangga sehari hari...sementara istrinya tidak tahu apa apa & tidak pernah melihat atau menerima uangnya.

3. Selalu mengatakan pada kakak2nya/tmn2nya kalau dia memiliki penghasilan yang besar padahal pekerjaannya senin kamis dan yang lebih cape membiayai RT mereka adalah sang istri.

4. Istrinya memiliki mobil, rumah dan sebidang tanah dari hasil kerjanya sndr, sang suami mengatakan pd orng2 kalau barang2 tsb adalah milik ortu istri.

5. Tiap hari selalu keluar rumah dengan alasan cari kerja atau cari orderan padahal nongkrong dgn tmn2 atau ngumpul dgn kakak2nya, kalau istrinya tidak mengijinkan dia selalu cari alasan atau marah2

Apapun yang dilakukan oleh suami temenku ini selalu didukung & dibenarkan oleh pihak keluarga/kakak2nya (ortunya sdh meninggal) & kalau ada masalah, yang jelek & tidak benar selalu pihak istri, karena pihak kel suami tidak pernah mau mendengarkan/menerima masukan atau cerita yang disampaikan pihak istri. Kalau ditanya, sang suami selalu menyangkal dengan berbagai alasan, slalu bertahan kalau dia tidak pernah berbohong (pdhl dia rajin beribadah), tmnku dah ngajak untuk bermusyawarah dgn keluarga atau berkonsultasi dgn ulama/petugas dr kntr agama/BP4, tetep aja suaminya juga ga mau dan tetep ngerasa benar & tidak merasa bersalah atau memiliki kesalahan.

Tmnku ini jelas tidak mau dibohongi terus menerus...dia merasa kepercayaan, cinta dan kasih sayangnya telah dikhianati oleh suaminya, karena buat temenku, titel, harta atau benda bukanlah yang menjadi no 1 dalam kehidupan berRT tapi saling jujur, saling mencintai, saling percaya dan saling lainnyalah yang menjadikan sebuah rumah tangga menjadi sakinah, mawadah & warohmah.

Saat ini tmnku jadi sulit untuk percaya pada suaminya.

Apakah orang yang suka berbohong bisa berubah ???

Apakah yang harus dilakukan tmnku menghadapi suami yang sperti itu ??

Haruskah dia memutuskan untuk bercerai ??

Temenku sdh 12 bulan pisah ranjang/pisah rumah dengan istrinya. Sebenarnya mereka masih saling cinta..tapi ada beberapa masalah dalam rumah tangga yang menjadikan mereka harus berpisah. Mereka belum bercerai secara resmi.

Mereka pernah beberapa kali bertemu untuk menyelesaikan kemelut yang mereka hadapi. Krn sering bertemu, suatu saat temenku ini ngajak istrinya untuk melakukan hubungan badan dan istrinya tidak menolak. (selama 1 tahun berpisah mereka tidak pernah melakukan ML & mereka tetep setia satu sama lain/tidak ada PIL atau WIL).

Apabila pasangan yang sudah 1 tahun berpisah, bolehkah melakukan hubungan badan (ML) kembali ??

Apakah yang dilakukan temenku + istrinya itu termasuk zinah??

Bagaimana menurut aturan agama (Islam)??

Bantu saran & masukannya dong buat temenku

Temenku punya msalah nich....

Dia punya kakek & nenek dari pihak ibu yang berbeda agama (sdh meninggal).

tapi Ibu & ayahnya beragama sama

Pada saat dia menikah & kakak dari pihak suami menanyakan tentang silsilah keluarga...temenku dengan santai menceritakan bagaimana keadaan keluarganya tapi ketika dia mengatakan kalau nenek & kakek dari pihak ibunya berbeda agama...pihak keluarga suami langsung mengatakan bahwa ibunya temenku ini adalah anak haram dan temenku juga adalah cucu haram...karena terlahir dari keturunan yang berbeda agama...

Sikap keluarga suami jadi bikin ga nyaman temenku...padahal temenku rajin menjalankan ibadah & suaminya sich ga mempermasalahkan hal tsb.

Masalah ini jadi terfikir terus ama temenku...dia ingin marah...tapi ga tahu harus marah pada siapa & dia juga tidak bisa menyalahkan siapa2 dengan keadaan leluhurnya yang seperti itu...Dia juga tidak mau menyalahkan Tuhan karena telah menjodohkan kakek neneknya untuk menikah...jaman dulu buanget dech...kalau ga salah nikahnya tahun 1925...

Mohon bantuan temen temen nich,

Apa yang harus dilakukan temenku ??

Siapakah yang harus disalahkan dlm masalah ini ??

Harus bersikap seperti apakah temenku ini pada keluarga pihak suami ??

Ini mslh yg dihadapi temenku.....

Temenku telah menikah selama 8 tahun seblum menikah hingga kini dia adalah wanita yg bekerja. Hanya 3 bulan dari awal menikah suaminya berhenti bekerja tanpa alasan yg jelas...mulai dari situ tmenku inilah yg menghidupi RTnya sndr termasuk mensuplai tiap bulannya buat keluarga suami yg rata rata tdk bekerja. (awal perkenalan dgn pihak kel suami, tmnku ini ga tahu klau kakak2 suaminya tdk bekerja...krn begitu pandainya keluarga suami saling mendukung unt menutupi hal tsb dgn segala bualan)

Tmnku trus berdoa memohon pd Alloh dan berusaha mensupport suami untuk mau bkerja, sampai tmnku putus asa ga tahu harus gimana lagi, paling betah kerja 2-3 bulan saja stlh itu kmbali menikmati hidup di rmh, dirmhpun kerjaannya hanya makan, tidur, sholat & berdzikir....hampir tdak mau membantu urusan di rmh. Padahal tmenku dah berusaha memenuhi sgl keinginan suaminya contoh suaminya ingin mobil, ama tmnku dibeliin (alasannya untuk memudahkan dlm bekerja) tapi stlh mobilnya ada sgl sesuatunya harus istri yg nanggung....kerjanya ga jelas.

Krn mereka msh tnggl ama ortu tmnku, sang suami ingin pisah rumah tapi yg kontrak rmh atau beli rmh jd tnggungjwb tmnku...alasan suaminya adlh dia blm ada rejekinya, blm ada kesempatan dan bla bla.

Ada satu saat tmnku harus menjual beberapa perhiasan emasnya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari...pdhl perhiasan emas tsb dibeli hasil jerih payah tmnku sejak masih gadis...tapi suaminya cuek2 aja...

Memasuki tahun ke 9, tmnku menyampaikan mslh yg dihadapinya ini kpd kakak2 suaminya tp jawaban yg didapat adalah : KALAU DAH GA COCOK SICH CERAI AJA...tmnku bingung..dia menyampaikan maslh tsb bukan untuk bercerai tp untuk mencari solusi...dan yg ekstremnya lagi, kakak2 suaminya malah mbawa suami tmnku ini untuk pulang dan kembali tnggal dgn mereka...tanpa persetujuan tmnku selaku istrinya. Sekarang ini tmnku dah ditinggal oleh suaminya selama 10 bulan, tanpa nafkah lahir bathin tapi temenku ttp berusaha untuk contact suaminya krn ingin menyelesaikan mslh dgn baik tapi suaminya slalu menunda dgn berbagai alsan...& selama ditinggal suami, keluarga pihak suami menyebar berita yg kurang baik/memfitnah tmnku ini pada tmn2, keluarga besar maupun lingkungan sekitar. Dengan menyebar berita jelek tsb, secara tidak langsung pihak keluarga suami berharap agar temenku ini tetep mau menanggung biaya kehidupan suami selama tnggal dgn mereka..krn mereka & suami tmnku ini tdk bekerja....hal itu terlihat ketika tmnku mencoba kirim paket kebutuhan sehari hari selama 2 bulan + uang dlm jumlah besar ...mereka berhenti berkoar...

Tmnku bingung nich apa yang harus dilakukannya ???

Ada yang bisa bantu.....???

Tmnku sudah ingin mengurus perceraian...temenku dah terlalu lelah...tapi suaminya ga mau....tapi tnggal serumah ga mau juga..

Apakah kalau sdh ditinggal selama 10 bln sudah jatuh talak???

Klau suaminya ngotot ingin kembali haruskah pihak keluarga suami datang meminta kembali kesediaan tmnku untuk kembali beRT dan suaminya harus mengulang akad nikah ???

Kalau pihak keluarga suami & suami tidak mau datang ke pihak kel tmnku dan tidak mau mengulang akad nikah...& apabila RT mereka diteruskan, apakah akan dianggap perzinahan???

Bagaimana pendapat anda .......???

Apabila ada seorang suami yang tidak memiliki pekerjaan tetap padahal istrinya yang bekerja, mau berkorban, mencurahkan kasih sayang, mensupport suami dan menerima suami apa adanya. Tapi suami mengatakan kepada istrinya bahwa dari awal menikah dia tidak pernah menyayangi dan mencintai istri maupun anak tirinya, kalaupun rasa itu ada persentasinya hanya sedikit.

Hal tsb tidak hanya dikatakan kepada istrinya tapi juga kepada mertuanya.

Salahkah kalau sang istri maupun mertua merasa telah ditipu ???

Salahkah kalau sang istri maupun mertua merasa sakit hati ???

Apa yang harus dilakukan sang istri ???

Haruskah bercerai atau tetap menerima suaminya walau tak mencintai dia lagi ???

Bagaimana pendapat anda kalau ada seorang laki laki (bujangan) menikah dgn seorang janda. Namun ketika pernikahan mereka telah berjalan beberapa tahun, sang suami mengungkapkan bahwa sang suami mendapatkan pahala yang besar dari Tuhan karena telah menikahi seorang janda dan istrinya harus berterimaksih kepada sang suami karena dia telah mengangkat harkat dan derajat istri yang tadinya janda. Padahal istrinya ini menjadi janda bukan karena nakal, genit atau berprofesi negatif. Sang istri berasal dari keluarga baik baik dan dihormati oleh lingkungan sekitar.

Pantaskah seorang suami mengucapkan hal tsb kepada istrinya??

Apakah ini sebuah penghinaan buat sang istri ???

Salahkan apabila sang istri merasa tersinggung ???

Sementara sang istri tidak pernah mempermasalahkan kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki suaminya.

Ini hanya sebuah renungan.....ga usah ada yang tersinggung atau marah ya....!!!

Kenapa segmen agama & kepercayaan di YA, lebih banyak saling menghujatnya??? Sepertinya segmen ini hanya untuk saling menyombongkan diri akan kelebihan dan kesempurnaan ajaran agama masing masing.

Kita boleh saja merasa ajaran agama yang kita yakini adalah yang terbaik untuk diri kita & ajaran agama yang kita yakini adalah ajaran yang paling benar....tapi sebagai manusia kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing2...tidak ada satupun manusia di dunia ini yang sempurna. Kesempurnaan itu hanyalah milik Alloh SWT.

Tidak bisakah kita menciptakan kedamaian dengan segala perbedaan yang ada......???

Tidak bisakah kita menerima perbedaan itu sebagai anugerah.....??

Tidak bisakah kita bersyukur pada Alloh dengan segala perbedaan yang diciptakanNYa.....dan bukan untuk saling menghujat...

Ketika kita mulai menghujat keyakinan yang berbeda....dimanakah hati nurani ditempatkan......????

Ketika kita mulai menghujat keyakinan yang berbeda....dimanakah rasa cinta kasih sesama disematkan.....???

Ketika kita mulai menghujat keyakinan yang berbeda....bagaimanakah ketentraman akan diwujudkan....???

Hanya Alloh-lah yang tahu mana yang benar dan mana yang salah, karena Kebenaran itu hanyalah milik Alloh SWT....

Yang terpenting dalam hidup adalah : hal positif apakah yang bisa dan sudah kita lakukan bagi sesama umat manusia ciptaan Alloh SWT di dunia ini....????

Selamat merenung.....temen temen tercinta....!!!!

Saya kadang ga habis fikir......

Kenapa orang Muslim selalu mengatakan kalau orang non Muslim adalah orang kafir....???

Apakah kalau jadi orang Muslim pasti bukan orang kafir ???

Kalau orang non Muslim yang mengaku Islam tapi tidak menjalankan ibadah (Islam KTP), suka berbohong, menyebar fitnah atau melakukan korupsi, menyalahgunakan kepercayaan orang lain, tidak menjalankan tnggungjawab dan kewajiban sesuai aturan agama dll.

Maka orang Muslim sendiri akan menyebutnya apa ???

Lalu bagaimana halnya apabila orang Non Muslim itu baik ahlaknya, baik tutur kata dan baik budinya, apakah tetap akan dikatakan orang kafir..????

Jangan ada yang tersinggung ya...ini hanya pertanyaan2 yang terlintas dalam benak saya....Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang...tentunya sebagai umat Islam akan lebih faham tentang arti kasih sayang, menghormati dan menghargai umat lainnya...

Aku juga orang muslim lho...dan aku yakin Kebenaran itu hanyalah milikNya dan segala mahluk serta seisi bumi ini adalah CiptaanNya...kalau ga salah dalam hadist ada kalimat yang tertulis sbb : "Pabila engkau ingin dicintai olehKu maka peliharalah dan cintailah seluruh mahluk ciptaanKU"

Bagaimana caranya menghadapi sebuah keluarga yang selalu ingin dituakan, dihargai, dihormati dan dimaklumi serta dianggap benar apapun perkataan, perbuatan maupun perlakuan mereka terhadap orang lain ??

Sementara keluarga tsb tidak bisa menerima apapun pendapat, masukan ataupun kritikan orang lain.

Mereka bisa marah, ngamuk, memaki maki atau membenci orang yang tidak bisa menghormati mereka....terkadang hingga menyebar kabar fitnah untuk menjelek jelekan orang yang tidak mereka sukai. Kadang kebencian mereka bisa berumur panjang.......

Hanya lucunya apabila orang yang mereka benci mengirim makanan, memberi uang atau apapun bentuknya....tetap mereka terima dan ttp mereka nikmati...sambil tidak berhenti menyebar berita jelek & kebohongan di lingkungannya... dan kalau diajak untuk menyelesaikan masalah atau bermusyawarah...mereka lebih memilih menghindar...atau pura pura tidak tahu kesalahan yang telah mereka buat.....

Gimana nich......???? ada yang bisa bantu ????

Temenku seorang muslim....karena memiliki latar belakang yang agak bla...bla...bla...dia mentato sekujur tubuhnya..yang tidak diberi tato hanya bagian leher, muka, tngan kaki + telapak tangan & kaki, dia selalu bangga dengan tatonya tsb....

Setelah menikah...dia baru menyadari kalau ajaran agama Islam melarang umatnya bertato...lalu dengan bimbingan istrinya, temenku ini menjalankan ibadah & ajaran agama dgn baik...tapi sayangnya apabila akan sholat berjama'ah di masjid orang2 selalu mencela dan mengatakan sholatnya tidak sah dan amal ibadahnya ga akan diterima oleh Alloh apabila tubuh temanku tetap bertato....

Akhirnya temanku tidak pernah lagi pergi ke Masjid dan hanya menjalankan ibadah di rumah saja....tapi dia tetap melakukan dengan tekun dan sungguh2. Istrinya selalu memberi semangat dengan mengatakan yang mengetahui baik tidaknya amal ibadah seseorang hanyalah Alloh.

Krn ga mungkin temen aku ini harus menghilangkan tato yang sudah terlanjur melekat di sekujur tubuhnya...kalaupun dihilangkan akan menimbulkan cacat yang permanen dan rasa sakit yang luar biasa...tapi temanku juga ga mau kalau harus meninggalkan ibadah yang telah ditekuninya hanya gara gara bertato...

Tidak pantaskah seseorang yg bertato walau dia telah menyadari kesalahnnya apabila ingin menjalankan ibadah di Masjid ??

Ada yang mau kasih tanggapan atau solusi ????

Ada sebuah keluarga yang terdiri dari seorang Ayah yang memiliki 4 orang anak, sementara Ibu mereka telah meninggal beberap tahun yg lalu. Suatu saat keluarga tsb tengah bersedih karena ayah mereka yang sudah tua sakit keras. Krn merasa umurnya tak akan penjang lagi si Ayah memanggil anak2nya.

Ayah : Anak2ku kemarilah, ayah tahu umur ayah tak akan lama lg, tp sbelum meninggal, Ayah ingin membagikan harta yang ada agar kelak tidak terjadi pertengkaran diantara kalian.

Meledaklah tangis anak anaknya.

Anak I : Ayah jngan berkata seperti itu..kami tak menginginkan harta ayah, kami menginginkan ayah sehat kembali.

Ayah : aku berikan sawah disebelah timur untuk anakku yang pertama, ladang sebelah barat untuk anak ke 2, dst.......ada satu permintaan ayah....ahhhhhhhh...

Anak dgn serentak : Apa ayah...????

Semua anak ketakutan, karena takut ayah mereka keburu meninggal sebelum mengatakan permintaannya.

Ayah : cuma satu permintaan ayah....ahhhhh...satu saja......pohon....

Anak : Apa Ayah.....katakan Ayah..pohon apa ayah!!!!

Ayah : Pohon....aaahhhh....Pohon Kelapa.....yang dibelakang rumah.....ahhhh.....(dengan nafas yng mulai terputus putus).....

Anak : ya kami tahu pohon kelapa yg di belakang rumah....lalu kenapa???

Ayah : Aaaahhhhh....permintaan ayah, ingat..!!! sesulit apapun hidup kalian, janganlah sekali kali kalian menebang....pohon kelapa itu !!!

Anak : kenapa Ayah...???

Tapi sayang tak ada jawaban dari si Ayah, karena keburu meninggal....

Nah tugas bt temen2 nich...untuk menjawab, Kenapa si Ayah begitu ngotot klau Pohon kelapa itu tdk boleh ditebang....???

yang bener bakal dikasih point 10 dech

Apabila ada seseorang yang berjanji meninggalkan istrinya , dengan alasan akan mencari nafkah (masih satu kota tapi tdk mau serumah dng istri)...lalu dia mengucapkan janji diatas Al Qur'an dengan menggunakan kata kata Demi Alloh saya bersumpah...dan menandatangani surat perjanjian bermaterai.

Namun setelah beberapa bulan, sesuai janji yang diucapkannya, ternyata dia tidak menepati janji dengan alasan sakit tapi dia masih terlihat sehat dan masih bisa keluar rumahnya dari siang ampe malam hanya untuk nongkrong dgn temen temennya atau main bilyard bersama kakaknya dan selama itu pula sebagai suami (pengangguran/pekerjaan tidak tetap) tidak bisa dan tidak mau menafkahi istrinya lahir maupun bathin. Sementara pihak keluarga/kakak2nya membiarkan hal itu terjadi & membenarkan apapun yang dilakukan adiknya tsb.

Ketika Istri akan mengajukan gugatan cerai...suaminya menolak untuk bercerai..tapi tinggal serumah tidak mau..menafkahi keluarganyapun pun tidak mau...alasannya belum ada rezeki dan dia tetap ngotot akan mempertahankan biduk rumah tangganya.

Gimana nich menurut temen2, hukum/aturannya apabila seseorang berjanji/bersumpah dengan cara tsb tapi tidak ditepati...???

Ada kasus yg dihadapi temen saya di tmpat kerjanya yaitu tentang Pembuatan Nilai Palsu atau Merubah Nilai Kelulusan yang dilakukan & dilegalkan oleh sebuah Perguruan Tinggi.

Apakah perbuatan tsb termasuk tindak pidana atau perdata atau bisa keduanya ????

Adanya pada pasal berapa & tentang apa ??

Apabila tmn saya itu akan melaporkan hal tsb kpd yang berwajib, apakah identitasnya akan dirahasiakan & keselamatannya akan terjamin??

Kelulusan, atau melanjutkan studi & melamar pekerjaan dengan menggunakan data nilai palsu, Apakah ijazah kelulusan dikatakan palsu juga ??

Apabila dilaporkan kepada yg berwajib, yang akan ditindak hanya pengguna nilai palsu tsb saja atau seluruh oknum yg terlibat dan melegalkan perbuatan tsb??

Please...bantuin dong...temen sy butuh buanget infonya...

Kalau ada Perguruan Tinggi (negeri) yang membiarkan hal hal seperti ini terjadi, apa tanggapan kamu ???

1. Dosen atau Kepala Unit yang mengkonsumsi minuman keras pd jam kantor + diruang kerjanya dengan mengundang rekan rekannya baik dr PT itu sendiri atau dr kalangan luar.

2. Dosen dan mahasiswa/i mengkonsumsi minuman keras bersama sama di lingkungan kampus

3. Mahsiswa + mahasiswi mandi bareng di kamar mandi kantor pegawai pd pagi hari (jam masuk kantor)...tapi nyantai aja....ga pake malu....

4. Dosen yg melakukan pelecehan seksual pd mahasiswi. (bukti rekaman suara/CD)

5. Melegalkan pembuatan nilai palsu/merubah nilai untuk keperluan kelulusan mahasiswanya atau keperluan dosen (lulusan PT tsb) yg akan melanjutkan studi (S2/S3) ke PT lain atau untuk bekerja. (ada yg memiliki buktinya)

6. Dosen dan Pimpinan yg berkata kata kasar pd pegawai (baik pd pgwai prempuan/laki laki), dgn menggunakan kata (mhn maaf) : anjing, setan, goblok dll.....

7. Dosen mabuk berkelahi dengan mahasiswa mabuk hingga merusak fasilitas kampus.

8. Jumlah mahasiswa baru dari 4 jurusan 160 org tapi ketika sdh tingkat akhir, paling banyak hanya tersisa 5 - 6 org saja malah ada satu jurusan/angkatan yang mahasiswanya tinggal 1....tapi dosennya lbh dari 200 org, belum ditambah dengan CPNS yg tiap tahun diterima...(sementara pegawai berjumlah 186 org)

Kalau ada pegawai atau dosen yg tahu msalah tsb lalu berani memberikan masukan, kritikan ataupun pengaduan, tdk mau menjilat atau korupsi, bukannya diselidiki kebenarannya tapi malah pegawai/dosen tsb diintimidasi, tdk diberi pekerjaan, tdk dinaikan golongan gajinya, akhirnya oleh Kabag Kepegawaian, pegawai tsb diminta pensiun dini atau pindah ke instansi lain tanpa melalui prosedur yg berlaku dan tanpa alasan yg jelas. Tapi mereka ga mau kalau harus memecat pegawai/dosen yg tahu ttg penyimpangan yg terjadi.

Semua hal tersebut diketahui oleh para pimpinan yg ada, tapi mereka terkesan pura pura tidak tahu....

Nah gimana tuh.....baiknya, bubarkan atau biarkan saja????